Jakarta – Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve diperkirakan akan segera menaikkan suku bunga acuan, Fed Fund Rate (FFR) pada Maret 2022. Bank Indonesia (BI) meramalkan kenaikan FRR secara fundamental akan terjadi sebanyak 3 kali dan secara pasar sebanyak 4 kali.
“Kemungkinan-kemungkinan Fed Fund Rate akan naik 3 kali dari sisi Fundamental, mulai bulan Maret dalam FOMC-FOMC (The Federal Open Market Committee) berikutnya. Baseline skenario kami, Fed Fund Rate akan naik 4 kali pada tahun ini,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
BI tidak memungkiri bahwa kenaikan FFR akan memberikan tekanan pada stabilitas eksternal Indonesia. Meskipun demikian, Perry yakin pengaruh tersebut masih bisa diatasi dengan kondisi stabilitas internal Indonesia yang kian membaik.
“Sekali lagi, sekarang kondisi Indonesia jauh lebih baik. Secara fundamental Current Account Defisit lebih rendah, surplus neraca modal lebih tinggi, suplai dollar lebih besar, dan cadangan devisa kita yang tinggi,” jelasnya.
Lebih jauh, Bank Sentral akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di dalam negeri. Caranya adalah dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian pada yield Surat Berharga Negara.
Adapun hingga Desember 2021, The Fed masih mempertahankan suku bunga rendah di level 0,08%. Selain karena inflasi yang melambung, rencana kenaikan kenaikan FFR juga didasari oleh fundamental ekonomi dan tingkat pengangguran yang membaik di Amerika Serikat. (*)
Editor: Rezkiana Np