Surabaya–Bank Indonesia (BI) meyakini pemulihan ekonomi akan berlanjut di tahun depan, kendati saat ini kondisi perekonomian global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang tinggi. Apalagi pasca terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, meski efek Trump telah memengaruhi pasar keuangan global, namun dirinya menekankan, bahwa sentimen negatif tersebut hanya bersifat sementara dan akan kembali normal usai Trump mengumumkan susunan kabinetnya.
(Baca juga: BI-Pemerintah Sinergi Mendorong Perekonomian)
“Jadi dengan volatility Trump ini akan selesai di Januari, lalu recovery ekonomi akan berlanjut di 2017,” ujar Mirza, di Surabaya, Kamis, 24 November 2016. (Selanjutnya: Konsumsi domestik terjaga)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More