Kendati demikian, kata dia, pasca penurunan suku bunga acuan BI sebesar 1,5% di sepanjang 2016, respon perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit masih terus berlanjut. Hal ini tentunya akan membantu proses recovery di sektor keuangan, perbankan, dan korporasi.
“BI sudah menurunkan 150 bps, sampai sekarang dengan adanya penyesuain baik deposito maupun kredit ini membantu recovery di sektor keuangan korporasi. Suku bunga kedepan masih akan melakukan penyesuaian,” ucapnya.
(Baca juga : BI Revisi Pertumbuhan Kredit 2016 Jadi 7,9%)
Untuk itu, lanjut dia, bank sentral akan menjamin ketersediaan likuiditas yang memadai. Dengan begitu perbankan tidak akan merasa likuiditas mengetat sehingga kemampuan bank dalam menyalurkan kredit bisa terjamin.
“Operasi moneter seperti deposit facility dan sebagainya saat ini juga di atas Rp300 triliun. Jadi dibanding 2016 sangat memadai sehingga tidak ada alasan penurunan suku bunga deposito tertahan,” paparnya. (*)