Jakarta–Bank Indonesia (BI) meyakini rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) akan terus mengalami perbaikan. Di sepanjang 2016, bank sentral mengklaim NPL gross perbankan sudah berada di bawah angka 3%.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Juda Agung mengatakan, dalam trennya rasio kredit bermasalah di setiap tahunnya akan terus mengalami penurunan di akhir tahun meski sempat meningkat di bulan November.
“Di bulan Desember data sementara sudah ada di bawah 3%, ya sekitar 2,98%, itu data sementara. Tapi memang di bulan November itu masih di atas 3%,” ujar Juda di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017.
Sementara itu, berdasarkan data BI, rasio kredit bermasalah perbankan pada November 2016 tercatat sebesar 3,2% (gross) atau 1,4% (nett). Meski NPL gross pada November 2016 berada di atas 3%, namun kondisi perbankan di 2016 masih cukup stabil dan baik.
“Kondisi sistem keuangan tetap stabil ditopang oleh ketahanan industri perbankan yang terjaga. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat 22,8%, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,5%,” ucap Juda. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More