Jakarta – Bank Indonesia (BI) optimis kredit perbankan masih mampu tumbuh dobel digit di tahun 2023. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI memperkirakan kredit perbankan dikisaran 10% – 12% secara yoy.
Optimisme tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 yang tumbuh sebesar 11,35% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24% yoy.
Perry mengungkapkan, peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja.
“Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% yoy,” ujar Perry seperti dikutip 20 Januari 2023.
Sementara itu di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh tinggi sebesar 29,66% yoy. Hal ini didorong oleh sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar.
“Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan,” pungkasnya.
Ke depan, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan, untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit/pembiayaan hijau, dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra