Jakarta – Central Bank Digital Currency (CDBC) saat ini digadang-gadang menjadi sarana pembayaran yang lebih aman. Untuk mengembangkannya, Bank Indonesia bersama Bank for International Settlements Innovation Hub (BISIH), dalam Presidensi G20 2022, menggelar Kompetisi International G20 Techsprint Initiative 2022 mengenai CBDC (Central Bank Digital Currency) (25/04).
Filianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI mengungkapkan, teknologi yang semakin berkembang mendorong penggunaan CBDC di berbagai negara. Meskipun demikian, masih banyak beragam tantangan untuk mengimplementasikan CBDC.
Techsprint bisa menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan teknologi CBDC yang aman dan melindungi privasi nasabah.
“Salah satu topik yang dimaksud Presidensi G20 adalah sistem pembayaran era digital, jadi pencarian teknologi cepat telah meningkat pesat, jadi ini menjadi cara penemuan dari privasi dan pembayaran cryptocurrency dengan aman,” jelas Filianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Senin, 25 April 2022.
Lanjut Filianingsih, program ini dirancang untuk mendorong kolaborasi dari individu dan tim untuk menyediakan solusi berbasis teknologi untuk CDBC. Selain itu, kompetisi ini terbuka untuk umum.
Individu/komunitas dapat berpartisipasi dengan mengunjungi laman www.G20TechSprint.id, untuk mengakses menu antara lain pendaftaran, pembuatan prototipe, dan penjurian proposal secara online. Penyampaian proposal kompetisi dilakukan selambatnya tanggal 22 Mei 2022. (*) Irawati
Editor: Rezkiana Nisaputra