Jakarta – Bank Indonesia (BI) meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023. Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman mengatakan, saat ini BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2023 sebesar 5,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sebelumnya, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 sebesar 5%. “Jadi perkiraan kita dari sekitar 5% mungkin akan pertumbuhan ekonomi menuju sekitar 5,1%,” ujar Aida dalam Konferensi Pers, dikutip, Rabu 26 Juli 2023.
Baca juga: Peringkat BBB+ dari Lembaga Pemeringkat R&I Cerminkan Stabilitas Ekonomi Indonesia Terjaga
Terkait dengan adanya El-nino, Aida mengatakan bahwa sejauh ini El-nino di Indonesia masih sesuai dengan skenario BI, yaitu masih lemah dan belum menuju kepada seperti negara-negara lain.
“So far untuk Indonesia tampaknya El-nino nya masih cukup baik masih sesuai dengan skenario kita di base line yaitu skenarionya dia masih lemah jadi belum menuju kepada seperti negara-negara lain dan mudah-mudahan ini terus berlangsung sampai dengan akhir tahun,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI, Perry Warjiyo menambahkan, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 yang diproyeksi naik, ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi, serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
“Konsumsi rumah tangga meningkat didorong oleh terus naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, dan terkendalinya inflasi, serta dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara,” kata Perry.
Baca juga: Waspada! Ini Pengakuan Menkeu Soal Kondisi Global yang Kian Melemah
Di samping itu, investasi juga meningkat terutama investasi nonbangunan sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi.
“Sementara itu, ekspor barang diprakirakan melambat sejalan ekonomi global yang melemah, sedangkan ekspor jasa tumbuh tinggi dipengaruhi oleh kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama