Jakarta – Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump dengan Presiden China Xi Jinping dinilai membuat sentimen positif terhadap nilai tukar Rupiah. Tercatat, pada hari ini saja (6/11) nilai tukar rupiah mampu bertengger diangka Rp14.891 per dollar.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo pada diskusi Indonesia Risk Management Outlook (IRMO). Dody berharap, pertemuan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan yang positif.
“Semua berharap positif terhadap pertemuan antara Presiden Trump dengan Xi Jinping untuk memberikan paling tidak solusi yang positif. Sehingga dampaknya juga positif kepada emerging currency, rupiah pun mengalami penguatan,” kata Dody di Hotel Pullman Jakarta, Selasa 6 November 2018.
Baca juga: BI: Sentimen Positif Buat Rupiah Menguat Rp14.891
Selain itu, Dody menyebut penguatan nilai tukar rupiah juga berdampak positif terhadap fundamental ekonomi pada kuartal III-2018. Dody menilai, walau pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga masih lebih rendah dari kuartal kedua, namun pertumbuhan investasi masih cukup kencang.
“Meski 5,17 persen pertumbuhan di kuartal III 2018 lebih rendah dari 5,27 persen di kuartal II 2018, tapi sebenarnya itu masih cukup tinggi karena dorongan dari domestik demand, investasi dan konsumsi juga masih besar,” tambah Dody.
Sebagai informasi saja, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada hari ini (6/11) berada di angka Rp14.891 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan hari sebelumnya (5/11) yang ada di angka Rp14.972 per dolar AS. Penguatan rupiah pada pagi ini menjadi yang tertinggi dibandingkan mata uang lain di kawasan Asia. (*)