“Jumlah sebesar Rp150 miliar ini sudah diperhitungkan dalam proyeksi outflow Bank lndonesia selama periode ldul Fitri yaitu sebesar Rp167,0 triliun. Di mana realisasi outflow dari tanggal 29 Mei-13 Juni 2017 (11 Hari Kerja) adalah sebesar Rp66,5 triliun atau 39,8 persen dari total proyeksi,” ungkap Suhaedi.
Persentase terbesar dari penarikan ini adalah pada kegiatan penarikan uang oleh perbankan yaitu sebesar Rp55,9 triliun (82,8 persen).
Baca juga: Semester I-2017, BI Prediksi Kredit Tumbuh 10%
Kegiatan layanan penukaran uang secara serentak khususnya di daerah 3T ini memang baru pertama kali dilaksanakan. Namun ini dilakukan sesuai dengan misi Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah di masyarakat dengan jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar di seluruh wilayah NKRI, maka kegiatan ini akan dilaksanakan secara sistematis, reguler dan berkesinambungan.
“Harapannya dengan kegiatan ini, Bank lndonesia bekerjasama dengan perbankan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tingkat kualitas uang Rupiah yang terus meningkat. Selain itu juga memberikan kemudahan kepada masyarakat di seluruh lndonesia untuk dapat menukarkan uang di lokasi resmi yang disediakan oleh Bank lndonesia dan perbankan,” tutup Suhaedi. (*)
Editor: Paulus Yoga