Agus DW. Martowardojo; Ekonomi terus melemah. (Foto: Dok. Infobank).
Belum maksimalnya serapan anggaran di pemerintahan Jokowi, membuat pertumbuhan ekonomi di Kuartal II masih terbatas. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal II 2015 tidak akan bergerak jauh dari pertumbuhan ekonomi di Kuartal sebelumnya yakni masih ada di batas 4,7%.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI, Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat, 31 Juli 2015. Dia menilai, masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi di Kuartal II ini lantaran belum maksimalnya serapan anggaran dipemerintahan Jokowi.
“Kuartal kedua akan sama di kuartal pertama. Masih lemah karena masih pemerintahan baru, APBN juga masih perlu penyesuaian,” ujar Agus.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Kuartal II yang diperirakan sama dengan Kuartal sebelumnya tidak perlu dikhawatirkan. “Justru ekonomi Tiongkok yang perlu kita perhatikan, diperkirakan tahun inikan 6,8%. Kalau ekonomi Tiongkok melemah akan berdampak ke Indonesia,” tukasnya.
Hal tersebut sejalan dengan ekspor komoditas Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi di Tiongkok. “Karena kita mengandalkan ekspor komoditas. Kita sambut baik kebijakan pemerintah yang tadinya ekonomi konsumsi menjadi produktif,” tutupnya. (*)
—-
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More