Jakarta – Bank Indonesia (BI) mendukung pelestarian seni budaya dan tradisi Betawi sebagai bagian kekayaan bangsa. Dukungan diberikan dalam bentuk perlengkapan kesenian Betawi untuk enam Sanggar di wilayah Jakarta, perlengkapan seni budaya Betawi untuk Museum Kebudayaan Betawi Setu Babakan dan dukungan Pentas Seni Betawi.
Dukungan pada seni dan budaya Betawi ini adalah bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang dilakukan sebagai rangkaian acara Rapat Koordinasi Keuangan Daerah (REKDA) di Jakarta dan Festival Smart Money Smart City yang berlangsung dari 2-4 Juni 2016.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo, mengatakan bahwa Seni budaya dan tradisi Betawi merupakan embrio seni budaya masyarakat Jakarta yang harus dilestarikan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan sejarah, budaya, sosial ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kepariwisataan.
“Budaya Betawi saat ini tengah mengalami degradasi, karena deras pola hidup modernisasi dan teknologi. Karena itu, perlu dukungan dari semua pihak agar seni dan budaya Betawi tidak punah. Untuk itu BI berinisiatif memberikan dedikasi untuk negeri dalam bentuk dukungan terhadap seni dan budaya Betawi melalui penyaluran PSBI,” ujar Agus di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2016.
Kawasan Setu Babakan merupakan suatu kawasan yang akan dijadikan sebagai pusat pengenalan seni dan budaya betawi di Jakarta. Di kawasan Setu Babakan telah dibangun beberapa sarana dan prasana yaitu amphitheater sebagai tempat pertunjukan seni tari Betawi yang akan diselenggarakan tiap minggu, pusat kuliner Betawi serta museum kebudayan Betawi.
“Ke depan, kawasan Setu Babakan akan dipromosikan sebagai destinasi turis untuk melihat secara langsung kebudayaan Betawi,” tukasnya.
Melalui PSBI ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat para pelaku seni betawi untuk tetap berkarya, dan menginspirasi berbagai elemen masyakarat untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian budaya betawi. (*)