BI Dorong Pengembangan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor

BI Dorong Pengembangan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor

Yogyakarta – Bank Indonesia (BI) berkerjasama dengan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan didukung Kantor Perwakilan BI DIY dan ISEI cabang Yogyakarta menyelenggarakan seminar nasional dengan tajuk “Pengembangan dan Pembiayaan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor”.

Pada seminar tersebut turut hadir Pembicara kunci seminar oleh Deputi Senior Gubernur BI, Mirza Adityaswara, sementara sambutan pembuka diawali oleh Pimpinan Kantor Perwakilan BI DIY Budi Hanoto.

Mirza menjelaskan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa industri nasional harus terus meningkatkan industri padat karya berorentasi ekspor pada sektor riil atau Produk Tekstil (TPT). Upaya tersebut dinilai akan terus menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Cadangan devisa sekarang memang lebih dari cukup untuk pembiayaan kitamasih tapi tentu tidak bisa kita gunakan cadangan devisa terus menerus, harus ada aktivitas sektor riil yang meningkat salah satunya dengan industri padat karya berorentasi ekspor,” kata Mirza di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Senin 7 Mei 2018.

Selain itu, dirinya menilai seluruh pihak perlu mendorong upaya tersebut dengan kebijakan yang tepat dari seluruh pihak terutama untuk pemerintah dan perbankan dimana dirinya mengimbau perbankan untuk terus menggenjot angka penyaluran kreditnya ke orientasi eksport.

Baca juga: Pelindo II Dukung Investasi Berorientasi Ekspor

“Kemudian juga perbankan harus mendorong. Perbankan kalau punya terget pembiayaan kredit targetnya jangan kredit tumbuh, tapi kredit orientasi ekspor harus tumbuh lebih tinggi daripada yang non ekspor,” tukas Mirza.

Selain dua pembicara tersebut, turut hadir mengisi materi dalam acara tersebut Reza Anglingkusumo selaku Direktur DKEM Bank Indonesia, TM Zakir S Mahmud selaku Staf Khusus Kementerian Perindustrian, Raden Pardede selaku Wakil Ketua III Satgas Percepatan Reformasi Struktural, Dharmawan Junaidi selaku Direktur Bank Mandiri, Adhi Lukman selaku Ketua GAPMMI, dan Ade Sudrajad selaku Ketua API, Edy Putra Irwandi selaku Staff Khusus Kemko Perekonomian dan dimoderatori oleh M Edhie Purnawan selaku anggota Badan Supervisi BI/PP ISEI.

Sebagai informasi, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional pada 2017 mampu tumbuh 3,45%, tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya yang minus satu persen. Selain itu, sektor ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain melalui penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau menyumbang 21,2% dari total tenaga kerja industri manufaktur.

Selanjutnya, tercatat penghasil devisa negara yang signifikan dari nilai ekspor TPT yakni sebesar USD 12,59 miliar atau 10,1% dari total ekspor manufaktur 2017. Industri TPT juga menyumbang sekitar 1,07% terhadap PDB nasional dan mencatatkan nilai investasi hingga Rp 10,19 triliun pada 2017.(*)

Related Posts

News Update

Top News