Jakarta – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, membagikan sejumlah tips bagi para wanita Indonesia yang menjadi pimpinan maupun calon pimpinan di lembaga keuangan, agar bisa tetap konsisten berkontribusi bagi kemajuan institusi dan ekonomi masyarakat Tanah Air.
Tips pertama, love what you do. Ia jelaskan, dibutuhkan sikap totalitas saat sedang bekerja atau memimpin. Totalitas yang berarti memberikan segenap kapasitas yang dimiliki untuk memberikan kontribusi terbaik.
“Kadangkala kita merasa lelah atau mungkin putus asa, ‘kok tidak selesai-selesai ini. Kok masalahnya kompleks sekali’. Namun demikian, kalau kita mencintai apa yang kita kerjakan, kita punya passion di sana, maka seolah-olah kita akan mendapatkan energi tambahan. Maka, kita bisa terus berpikir dengan tenang, bekerja dengan semangat, sehingga kita bisa menghasilkan hasil yang lebih optimal dan semangat pantang menyerah,” ungkapnya dalam seminar yang diadakan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan Majalah Stabilitas dengan tajuk “The Role of Women Leadership in Digital Era” di Jakarta, Selasa (23/4).
Baca juga: Menkeu Ajak Perempuan Dorong Pemulihan Ekonomi Dengan Semangat Kartini
Tips kedua, perbanyaklah mendengar. Ia terangkan bahwa manusia diciptakan dengan dua telinga dan satu mulut pastilah memiliki tujuan dari Yang Maha Kuasa. Hal itu berarti, kita diharapkan untuk lebih banyak mendengar ketimbang bicara.
“Karena dengan mendengar, kita akan bisa mendapatkan banyak ilmu-ilmu yang mungkin kita belum tahu sebelumnya. Tapi kalau kita hanya bicara, kecenderungannya adalah kita hanya akan terus mengulang apa yang kita ketahui, hal itu tentunya akan membuat bosan orang yang diajak bicara,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menganjurkan untuk setiap srikandi di level pimpinan maupun yang bakal menjadi pimpinan, harus bersedia mendengarkan orang lain. Di samping itu, ia mengatakan, kita juga harus tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna, dengan adanya kolaborasi, sinergi, komunikasi yang baik, tentunya sangat membantu wanita dalam melakukan tugasnya di dunia profesional.
Tips ketiga, jadilah seorang leader sesuai dengan dirimu sendiri. Atau dengan kata lain, be yourself. Menjadi diri sendiri juga berarti mengenali kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri. Destry berpandangan, genuine leader bisa lebih bertahan ketimbang mereka yang meniru gaya orang lain atau perilaku orang lain.
“Dan keempat, ini juga penting. Jadilah pemimpin yang disegani, bukan yang ditakuti. Karena jika kita adalah pemimpin yang ditakuti, maka tim atau staf kita itu melakukan kerjaan karena dia takut sama kita. Tentunya dia tak akan melakukannya dengan passion yang penuh,” tukasnya.
Dengan menjadi pemimpin yang disegani, maka staf atau tim yang dipimpin akan melakukan kerjaan dengan hati yang ringan, dan mencintai pekerjaannya. Baginya, ini adalah kualitas yang diperoleh sebagai pemimpin, yang turut menghasilkan masukan atau feedback berkualitas dari tim yang dipimpin.
Baca juga: Peringatan Hari Kartini, Seskab: Momentum Kemajuan Pendidikan RI
Terakhir, ia sarankan bagi para srikandi untuk berani melakukan perubahan, sekecil apa pun itu jika kita mengetahui bahwa perubahan tersebut bakal mendatangkan kebaikan bagi organisasi secara keseluruhan.
“Ada quote yang menarik dari seorang ahli filsuf dari Tiongkok, Lao Tzu, yang mengatakan bahwa ‘the journey of one thousand miles, begins with the single step’. Jadi, jangan pernah takut untuk melangkah, sekecil apa pun. Karena sekali kita melangkah, dari kecil bertahap, pada akhirnya kita akan mencapai hasil yang lebih jauh, lebih optimal lagi,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja