Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 72% pelaku UMKM nasional telah terdampak usahanya yang menurun akibat pandemi Covid-19 yang menyebar secara global maupun nasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif & Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Budi Hanoto pada Webinar Infobank bertemakan UMKM Gearing-Up Into New Normal. Menurutnya, seluruh aspek usaha UMKM mulai terdampak akibat pandemi Covid-19.
“Kami melihat secara strategis dari survei kami dengan adanya pandemi UMKM paling berdampak. Sebanyak 72% pelaku UMKM berdampak dari penurunan penjualannya, penyalura modal semua terdampak,” kata Budi di Jakarta, Kamis 25 Juni 2020.
Budi menambahkan, dari seluruh pelaku UMKM terdapat 3 sektor bisnis yang paling berdampak diantaranya pertanian, ekspor, dan kerajinan pendukung wisata.
Lebih rinci dirinya menyebut, berdasarkan jumlahnya sebanyak 153 pelaku UMKM pertanian berdampak, sedangkan sektor ekspor sebanyak 83 UMKM terdampak dan terkahir 429 pelaku UMKM sektor kerajinan pendukung wisata ialah jumlah yang paling berdampak.
Meski begitu menurutnya, daya tahan UMKM masih sangat kuat ditengah pandemi. Dengan begitu daya tahan yang kuat tersebut juga harus dibarengi oleh digitalisasi yang menyeluruh antara sistem pembayaran, pemasaran dan produksi serta pendanaan. (*)
Editor: Rezkiana Np