Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus mendorong bank-bank di Indonesia termasuk bank asing untuk dapat menyalurkan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya, mayoritas bank asing sudah memenuhi porsi kredit UMKM nya sebesar 20 persen di 2018.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Kepala Departemen Pengembangan UMKM BI, Yunita Resmi Sari di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Menurutnya, lebih dari 50 persen bank asing di Indonesia sudah memenuhi porsi kredit UMKM yang telah ditetapkan.
“Dari jumlah bank asing yang ada sebagian besar sudah memenuhi, mungkin lebih dari 50 persen. Yaa mungkin sudah 70 persen bank asing, Alhamdulillah,” ujarnya.
Asal tahu saja BI telah menerbitkan aturan untuk dapat menopang perkembangan UMKM di Indonesia, salah satunya meminta bank-bank nasional untuk dapat menyalurkan kredit UMKM-nya sebesar minimum 20 persen di 2018 dari total kredit bank secara bertahap sejak 2015.
Sudah banyaknya bank asing yang memenuhi porsi kredit UMKM nya sebesar 20 persen dari total kredit di 2018, sejalan dengan langkah bank asing dalam mendorong penyaluran kredit UMKM melalui linkage yakni melakukan kerjasama dengan beberapa institusi keuangan.
“Jadi bank asing bisa memakai tangan-tangan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, BMT dan lainnya. Kebanyakan melalui linkage kemudian juga bisa bekerjasama dengan perusahaan besar yang menjadi pemasok dari umkm,” ucapnya.
Di 2018 sendiri, seluruh bank-bank di Indonesia diharapkan sudah menyalurkan kredit UMKM nya minimal 20 persen dari total kredit. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan dari bank, sehingga UMKM dapat tumbuh lebih cepat. (*)