Surabaya–Sejumlah tantangan masih dihadapi dalam pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mengidentifikasi ada 7 (tujuh) tantangan pengembangan di sektor tersebut. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mendorong industri manufaktur.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, tantangan pertama yang masih dihadapi oleh sektor manufaktor adalah, postur industri yang tidak imbang dengan komposisi terbesar merupakan industri berskala mikro dan kecil serta peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai industri manufaktur Indonesia yang masih belum optimal.
Kemudian, tantangan kedua, relatif rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tercermin dari produktivitas tenaga kerja yang kurang kompetitif dan tingkat kekakuan (rigiditas) pasar tenaga kerja yang tinggi. Ketiga, belum tersedianya energi yang andal dengan harga kompetitif. (Baca juga : RI Punya Waktu 15 Tahun Bangkitkan Sektor Manufaktur)
Page: 1 2
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More