Surabaya–Sejumlah tantangan masih dihadapi dalam pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mengidentifikasi ada 7 (tujuh) tantangan pengembangan di sektor tersebut. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mendorong industri manufaktur.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, tantangan pertama yang masih dihadapi oleh sektor manufaktor adalah, postur industri yang tidak imbang dengan komposisi terbesar merupakan industri berskala mikro dan kecil serta peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai industri manufaktur Indonesia yang masih belum optimal.
Kemudian, tantangan kedua, relatif rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tercermin dari produktivitas tenaga kerja yang kurang kompetitif dan tingkat kekakuan (rigiditas) pasar tenaga kerja yang tinggi. Ketiga, belum tersedianya energi yang andal dengan harga kompetitif. (Baca juga : RI Punya Waktu 15 Tahun Bangkitkan Sektor Manufaktur)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More