BGN Ungkap Tantangan Keamanan Pangan dalam Program MBG

BGN Ungkap Tantangan Keamanan Pangan dalam Program MBG

Poin Penting

  • BGN menyoroti tantangan keamanan pangan dalam Program MBG yang masih pada tahap awal pelaksanaan.
  • SPPG wajib memastikan kesiapan operasional mulai dari bahan baku hingga distribusi makanan.
  • Program MBG telah menjangkau 41,86 juta penerima melalui lebih dari 15 ribu unit SPPG di seluruh Indonesia.

Jakarta – Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional (BGN), Sarwono mengungkap berbagai tantangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya terkait keamanan pangan di beberapa daerah.

Menurut Sarwono, tantangan tersebut wajar mengingat program MBG masih berada pada tahap awal implementasi sehingga membutuhkan koordinasi dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak.

“Namun, kita harus memahami bahwa program ini masih berada pada tahap awal sehingga membutuhkan pemikiran bersama dan dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan lancar dengan masalah keamanan pangan yang seminimal mungkin di masa mendatang,” ungkap Sarwono dalam keterangannya, Jumat, 21 November 2025.

Baca juga: BGN Tegaskan Standar Profesi Ahli Gizi usai Pernyataan Kontroversial DPR

Sarwono menegaskan bahwa Program MBG merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan kelompok rentan.

Karena itu, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dituntut memastikan kesiapan operasional secara menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, penyiapan dan pengolahan makanan sesuai menu, pembagian porsi, pengemasan, hingga distribusi makanan ke sekolah, posyandu, dan kelompok penerima manfaat lainnya.

Baca juga: BGN Tegaskan Standar Profesi Ahli Gizi usai Pernyataan Kontroversial DPR

“Selain menyediakan makanan bergizi bagi peserta didik, pendidikan gizi juga penting diberikan agar siswa memahami makanan yang disajikan dan terdorong untuk menghabiskannya. Penguasaan seluruh aspek tersebut menjadi kunci agar program dapat dilaksanakan dengan aman dan efektif,” ujarnya. 

Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada awal 2025, sebanyak 15.364 unit SPPG telah beroperasional dan memberikan manfaat kepada sekitar 41,86 juta penerima, mulai dari anak usia dini, anak sekolah, ibu hamil, hingga ibu menyusui di seluruh Indonesia. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62