News Update

Bertemu OJK, Perdokjasi Sampaikan Gagasan Pembentukan Medical Advisory Board

Jakarta – Asuransi kesehatan memiliki peran krusial dalam memastikan akses pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas bagi masyarakat.

Namun, tanpa landasan ilmiah medis yang kuat, kebijakan di sektor ini berisiko tidak optimal dalam melindungi kepentingan pasien dan tenaga medis.

Perhimpunan Dokter Pembiayaan Jaminan Sosial dan Perasuransian Indonesia (PERDOKJASI) menggagas pembentukan Medical Advisory Board (MAB) sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem asuransi kesehatan di Indonesia.

Gagasan ini disampaikan oleh PERDOKJASI dalam pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Rancangan Surat Edaran OJK (RSEOJK) mengenai penyelenggaraan produk asuransi kesehatan pada Jumat, 7 Maret 2025 lalu.

Ketua PP PERDOKJASI, Wawan Mulyawan menjelaskan, MAB akan berperan sebagai dewan penasihat medis independen yang memberikan rekomendasi berbasis bukti medis kepada industri asuransi. Ia juga menegaskan bahwa keberadaan MAB sangat krusial untuk menjamin bahwa kebijakan pembiayaan dalam asuransi kesehatan selalu berbasis pada prinsip medis yang tepat dan efisien.

“Kami ingin memastikan bahwa keputusan pembayaran dalam industri asuransi kesehatan diambil berdasarkan kajian medis yang komprehensif dan independent,” kata Wawan dikutip 9 Maret 2025.  

Baca juga: OJK Dorong Penguatan Integritas Pelaporan Keuangan SJK Lewat ICoFR

“MAB akan menjadi wadah bagi para profesional medis untuk memberikan masukan yang objektif dan ilmiah, sehingga kebijakan yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan industri, tetapi juga melindungi hak-hak pasien dan tenaga medis,” tambahnya.

Dalam konteks global, pembentukan dewan penasihat medis telah terbukti meningkatkan efektivitas sistem pembiayaan kesehatan dengan memberikan rekomendasi berbasis data dan penelitian klinis.

“Kami melihat banyak negara telah menerapkan model serupa dengan hasil yang positif. Dengan kehadiran MAB, Indonesia dapat memperkuat tata kelola asuransi kesehatan agar lebih adaptif dan akuntabel,” tambah Wawan.

Sementara, Deputi Komisioner Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, menyampaikan dukungan terhadap inisiatif ini.

“Kami menyambut baik usulan pembentukan MAB dari PERDOKJASI. Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan profesi medis sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang berkeadilan dan efektif,” ujarnya.

Baca juga: OJK Beberkan Sederet Tantangan Spin Off UUS Industri Asuransi

Pembentukan MAB bukan hanya sekadar inisiatif teknokratis, melainkan sebuah langkah transformatif yang akan berkontribusi dalam arah kebijakan penyelenggaraan produk asuransi kesehatan.

Dengan memastikan bahwa setiap regulasi dan praktik dalam sistem ini didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat, Indonesia dapat membangun ekosistem asuransi kesehatan yang lebih tangguh, berkeadilan, dan berpihak pada masyarakat. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

1 hour ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago