Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih Juara 1 Annual Report Award (ARA) 2023 kategori Non Go Publik Non Keuangan. Raihan itu tidak lepas dari transparansi dan praktik governansi korporat dan keberlajutan dalam laporan tahunan.
Penghargaan itu diterima langsung oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, pada 7 Oktober 2024, di Jakarta. Soesilo mengungkapkan, transparansi dan good corporate governance (GCG) menjadi kunci Pupuk Kaltim menjaga keberlanjutan perusahaan.
Hal ini dijabarkan melalui kinerja keberlanjutan dalam laporan tahunan, yang menjadi bagian dari praktik tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel. Dalam laporan tahunan, perseroan mengungkapkan banyak aspek sebagai komitmen terhadap keterbukaan informasi. Mulai dari kinerja perusahaan, pengelolaan risiko hingga langkah keberlanjutan.
Pupuk Kaltim menegaskan bahwa operasional bisnisnya dijalankan dengan bertanggung jawab dan mengedepankan transparansi.
“Penghargaan ini bukti komitmen Pupuk Kaltim untuk terus menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memastikan seluruh aktivitas operasional dilakukan dengan penuh tanggung jawab, transparan dan berkelanjutan,” kata Soesilo dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Baca juga: KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi
Ia menambahkan, raihan ini tidak lepas dari berbagai inisiatif Pupuk Kaltim mengembangkan inovasi dalam penyusunan laporan tahunan. Pupuk Kaltim tidak hanya menyajikan data dan informasi keuangan, tapi juga berbagai elemen lain. Sebut saja laporan lingkungan, sosial dan tata kelola yang berpatokan pada prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) untuk memastikan aktivitas industri selalu memperhatikan aspek lingkungan sekitar.
Salah satu inovasi Pupuk Kaltim adalah integrasi pendekatan keberlanjutan dalam pelaporan, dengan menekankan pentingnya dampak positif perusahaan bagi masyarakat dan lingkungan. Komitmen ini antara lain diwujudkan dalam melalui implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pembangunan masyarakat, pengelolaan lingkungan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Seluruh program disusun dan dilaksanakan sesuai sasaran, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan didalamnya. Mulai dari dukungan terhadap pengembangan UMKM lokal, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, hingga program sosial lainnya yang berdampak positif di masyarakat,” tambahnya.
Pupuk Kaltim secara konsisten menjadikan kepatuhan dan implementasi GCG sebagia fondasi dalam menjalankan bisnis. Ini tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder, tapi juga memperkuat posisi Pupuk Kaltim menghadapi persaingan global.
Kata Soesilo, penerapan GCG secara konsisten tidak hanya meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Upaya ini didukung seluruh insan perusahaan.
“Pupuk Kaltim juga terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan, melalui berbagai inisiatif program peningkatan kapasitas manajemen guna mendorong pertumbuhan ekosistem bisnis,” imbuhnya.
Pencapaian di ARA 2023, menjadi tonggak penting bagi Pupuk Kaltim untuk terus melanjutkan pengembangan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta tetap mengedepankan kinerja serta profitabilitas yang sehat.
“Pupuk Kaltim akan terus memaksimalkan upaya meningkatkan kinerja dan kontribusi bagi masyarakat hingga lingkungan. Sekaligus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang tidak hanya unggul dari sisi finansial, tetapi juga transparansi, keberlanjutan dan tanggung jawab sosial,” pungkas Soesilo.
Baca juga: Aksi Nyata Menjaga Ekosistem Perairan Maratua, Pupuk Kaltim Lakukan Ini
Sementara, Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) Prof. Mardiasmo, menjelaskan, ARA bertujuan mendorong penerapan prinsip governansi korporat perusahaan di Indonesia, melalui keterbukaan informasi hingga praktik governansi dan keberlanjutan.
Hal ini dilakukan melalui penilaian terhadap laporan tahunan dan keberlanjutan perusahaan, sekaligus memberikan rekomendasi perbaikan secara menyeluruh. Selaras dengan tema “Internalizing Integrated Mindset Toward Sustainable Long Term Value Creation”, ARA juga digagas untuk meningkatkan integrasi aspek keberlanjutan dalam perencanaan strategis dan proses bisnis untuk penciptaan nilai jangka panjang.
“Penilaian pun dilakukan terhadap keterbukaan informasi laporan tahunan dan laporan keberlanjutan, sesuai ketentuan dan pedoman yang disajikan secara relevan dan wajar,” tutupnya. (*) Ari Astriawan