Jakarta – Meski dihadapkan pada tekanan akibat pandemi Covid-19, PertaLife Insurance (PertaLife) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 166,26% secara tahunan menjadi Rp48,96 miliar di 2021. Kenaikan laba ini disebabkan oleh sejumlah transformasi yang berhasil dilakukannya.
Direktur Utama Pertalife, Hanindio W Hadi mengungkapkan, transformasi tersebut antara lain, pembenahan dari sisi produk serta fokus dalam memasarkan profitable products; pembenahan proses bisnis dengan men-develop end-to-end system prosedur agar lebih akuntabel, efektif dan efisien dalam menerapkan strategi yang tepat.
Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Hanindio, laba bersih PertaLife menunjukan tren pertumbuhan yang signifikan. Jika dilihat secara presentase, selama kurun waktu 2018 hingga 2021 laba bersih PertaLife meningkat 240%. “Meski banyak tantangan, kami optimis mampu meningkatkan kinerja secara berkelanjutan di masa mendatang,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife, Yuzran Bustamar mengatakan, naiknya laba yang signifikan tersebut ditopang oleh pertumbuhan premi sebesar 4,02% menjadi Rp489 miliar, pendapatan investasi naik 38,84% menjadi Rp62,43 miliar dan imbal jasa dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) sebesar Rp18,77 atau tumbuh 20,30%.
“Pencapaian laba bersih itu berkat keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat, sehingga mampu menghasilkan cashflow operasional perusahaan sebesar Rp41,24 miliar, tumbuh 92,5% dibanding tahun sebelumnya,” kata Yuzran. (*) Bagus Kasanjanu