Jakarta – Bank-bank yang masuk ke dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah melaporkan kinerja keuangannya di sepanjang 2023.
Hasilnya, keempat bank Himbara tersebut menorehkan catatan positif. Misalnya, BBRI mampu mencatatkan lab bersih Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen. Lalu, diikuti BMRI yang berhasil membukukan laba bersih Rp55,06 triliun atau naik 33,7 persen dari tahun sebelumnya.
Kemudian, catatan laba yang positif juga diraih BBNI. Bank pelat meraih yang dinahkodai Royke Tumilaar ini meningkat 14,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp20,9 triliun.
Baca juga: Bukukan Laba Jumbo, Dua Bank BUMN Pecahkan Rekor Harga Saham Tertinggi
Terakhir, ada BBTN yang tercatat meraup Rp3,5 triliun yang naik 14,97 persen di sepanjang 2023.
Kinerja yang moncer tersebut turut mendorong harga saham bank Himbara naik. Bahkan, kenaikannya ada yang mencapai level tertinggi atau cetak rekor.
Berdasarkan statistik RTI Business, harga saham BBRI pada hari ini (13/2) sempat menyentuh level tertingginya pada harga Rp6.050 per saham. Meskipun, hingga penutupan perdagangan sesi 1, harga saham BBRI melemah 0,41 persen ke harga Rp6.000 per saham.
Lalu, untuk harga saham BMRI juga sempat menyentuh level tertingginya Rp7.125 per saham pada hari ini, walaupun hingga penutupan perdagangan sesi 1 harga saham BMRI melemah 0,35 persen ke level Rp7.075 per saham.
Baca juga: 3 Emiten Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Ada yang Melonjak 34,78 Persen
Di sisi lain, harga saham BBNI pun ikut mengalami peningkatan ke level tertingginya pada hari ini, yakni Rp5.975 per saham. Hanya saja, pada penutupan perdagangan sesi 1 melemah 0,84 persen ke level Rp5.900 per saham.
Harga saham BBTN juga sempat menyentuh level tertingginya pada harga Rp1.375 di hari ini, meskipun di perdagangan sesi 1 harga saham BBTN mengalami pelemahan 1,10 persen menjadi Rp1.345 per saham. (*)
Editor: Galih Pratama