Jakarta – Bank Digital BCA atau dikenal blu mencatatkan kinerja positif selama 2023. Bank digital yang dipimpin Lanny Budiati sebagai direktur utama ini berhasil meraup laba bersih Rp46,04 miliar sepanjang 2023. Ini sangat berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian hingga Rp71,6 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan bank digital BCA blu yang diterima Infobanknews, 21 Februari 2024, laba bersih anak usaha PT Bank Central Asia (BCA) tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih.
Pada 2023, tercatat bunga bersih bank digital ini mencapai Rp608,70 miliar atau meroket 127,05 persen ketimbang tahun sebelumnya yang tercatat Rp268,08 miliar.
Baca juga: Naik Tipis, Laba Bersih BCA Finance Jadi Rp1,96 Triliun di 2023
Selain pendapatan dari bunga, blu juga mencatatkan pendapatan dari povisi/komisi/fee dan administrasi yang meningkat 154,82 persen menjadi Rp19,54 miliar dari tahun 2022 yang tercatat Rp7,67 miliar.
Sejurus dengan pendapatan tersebut, rasio profitabilitas blu ikut terkerek naik. Sepanjang 2023, blu berhasil melakukan perbaikan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) yang menjadi 1,16 persen dari sebelumnya minus di level 1,8 persen.
blu juga berhasil menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 116,43 persen pada 2022, menjadi 97,66 persen di 2023. Artinya, makin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan bisnisnya.
Kemudian dari sisi intermediasi, blu berhasil menyalurkan kredit Rp4,64 triliun sepanjang 2023. Penyaluran kredit ini melompat 43,30 persen ketimbang tahun 2022 yang tercatat Rp3,23 triliun.
Ekspansi penyaluran kredit tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Ini bisa terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross terjaga di level 1,10 persen atau naik sedikit dari tahun sebelumnya 0,09 persen.
Baca juga: Ditopang Pertumbuhan Kredit, Laba Bank Danamon Sepanjang 2023 Tembus Rp3,5 Triliun
Pada pendanaan, blu berhasil mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,97 triliun, naik 30,94 persen ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp6,85 triliun.
Deposito masih menjadi penyumbang porsi terbesar DPK, di mana deposito pada 2023 mengalami kenaikan 18,68 persen, dari Rp4,78 triliun pada 2022 menjadi Rp5,67 triliun.
Lalu, bagaimana dengan aset blu? Sepanjang 2023, blu berhasil mencatatkan aset sebesar Rp13,50 triliun. Aset ini meningkat 22,17 persen dari tahun sebelumnya Rp11,05 triliun. (*)