Berbalik Arah, IHSG Dibuka Naik 0,24 Persen ke Level 7.264

Berbalik Arah, IHSG Dibuka Naik 0,24 Persen ke Level 7.264

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/3) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona hijau ke level 7.264,92 atau menguat 0,24 persen dari level 7.247,59.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 350,52 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp291,53 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 105 saham terkoreksi, sebanyak 139 saham menguat dan sebanyak 242 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bakal Melemah, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini akan bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.200 hingga 7.290.

“Pada perdagangan Selasa (5/3), IHSG ditutup turun 0,40 persen atau minus 29,28 poin di level 7.247. IHSG hari ini (6/3) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.200-7.290,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 6 Maret 2024.

Dengan pelemahan tersebut, artinya IHSG kembali mengalami koreksi dalam empat hari beruntun dengan total penurunan 1,11 persen.

Pelemahan IHSG juga sejalan dengan aksi profit taking investor asing di pasar ekuitas domestik sebesar Rp765,0 miliar pada Selasa (5/3) dan pelaku pasar masih menantikan data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan rilis akhir pekan.

Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, terkait dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan optimis kinerja perbankan nasional bakal tumbuh positif.

Baca juga: Harga Saham Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep PMMP Naik Usai Umumkan Private Placement

Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit mencapai 11,83 persen yoy dan Net Interest Margin (NIM) tercatat 4,54 persen di Januari 2024.

Sementara rasio permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap tinggi sebesar 27,54 persen yang memungkinkan risiko kerugian bank dapat terkendali. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News