Jakarta – Pertamina segera memberlakukan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar subsidi dengan menggunakan print out QR code. Cetakan QR Code tersebut, kemudian bisa dilaminating dan ditempelkan pada kaca mobil atau badan sepeda motor.
Direktur Eksekutif Indonesia Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi menilai, cara tersebut jauh lebih mudah dan aman daripada menggunakan telepon seluler. “Seperti kita beli minuman atau makanan di mini market. Tinggal di-scan saja. Dan itu harusnya lebih aman daripada pakai ponsel,” ujar Heru dikutip 7 Juli 2022.
Selain kemudahan, dan lebih memberikan rasa aman kepada konsumen saat mendaftar MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar, menurut Heru adalah penting, karena sejumlah data perlu disampaikan untuk melihat apakah kendaraan tersebut sesuai untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi atau tidak.
Data yang dimaksud adalah data personal seperti KTP dan data kendaraan seperti jenis kendaraan, tahun pembuatan, plat nomor, kapasitas silinder (CC).
Pertamina sendiri memang fokus pada keamanan dan kemudahan masyarakat. Itu sebabnya, dalam menjalankan aplikasi MyPertamina, Pertamina menggandeng Telkom, BUMN yang memang ahli di bidang digitalisasi. Selain MyPertamina, aplikasi lain yang juga diluncurkan Telkom, antara lain PeduliLindungi, yang juga terbukti aman dan mudah.
Selain itu, Pertamina juga menegaskan, bahwa dalam rangka memastikan BBM Subsidi Solar dan Pertalite dikonsumsi oleh segmen masyarakat yang berhak dan kendaraan yang tepat, ke depan pembelian BBM Subsidi tersebut dilakukan melalui scan QR Code oleh petugas di SPBU.
Untuk itu, Heru meminy masyarakat sebaiknya melakukan pendaftaran secara online, karena bisa dilakukan dimana saja, termasuk di rumah. “Harusnya seperti itu. Aplikasi MyPertamina, dirancang agar user friendly oleh berbagai kalangan,” lanjut Heru.
Untuk mendapatkan QR Code masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi MyPertamina, pendaftaran langsung di SPBU dan juga bisa melalui website MyPertamina. (*)