Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan hingga saat ini belum terdapat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk ke dalam antrean atau pipeline Initial Public Offering (IPO).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, saat ditemui media di Gedung BEI, Jakarta, 15 Februari 2024.
“Saat ini belum ada BUMN di pipeline, kita harap dari BUMN dan anak BUMN juga dapat masuk ke pasar modal,” ucap Nyoman sapaan akrabnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul Quick Count, Sejumlah Saham Pendukungnya Kompak Melompat
Lebih lanjut, Nyoman menuturkan sejak tahun lalu, BEI telah melakukan perjanjian dengan Kementerian BUMN. Lewat perjanjian itu, BEI siap mendukung perusahaan BUMN untuk melakukan aksi IPO.
“Tahun kemarin kita sudah dapat membuat agreement dengan Kementerian (BUMN), apa yang dapat kita support buat BUMN dan subsidiary-nya untuk menjadikan perusahaan-perusahaan BUMN scale-up, transparan, itu yang kita perjanjian kemarin dan kita siap dukung itu,” imbuhnya.
Baca juga: Berkat Hal Ini, Harga Saham Bank Himbara Kompak Cetak Rekor Tertinggi
Meski begitu, Nyoman belum bisa menyampaikan berapa banyak perusahaan BUMN yang diincar oleh BEI untuk melakukan pencatatan saham. Menurutnya hal itu bergantung pada kesiapan dari BUMN itu sendiri dan subsidiarynya.
“Tentunya yang kita lakukan adalah support dari sisi sharing hal-hal yang dapat kita berikan sehingga meningkatkan kesiapan mereka untuk bisa masuk ke pasar modal melihat berbagai sisi atau angle sesuai dengan ekspektasi dari investor, sehingga harapan kita nanti menjadi sukses di pasar modal,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama