Analisis

BEI Himpun Dana Rp10,19 Triliun dari IPO, Masih Ada 24 Perusahaan Antre

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan telah berhasil mencatatkan 40 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan perolehan dana sebesar Rp10,19 triliun per 6 Desember 2024.

Lebih lanjut, pada periode yang sama, BEI juga mencatat masih ada 24 perusahaan yang saat ini antre di pipeline BEI untuk melakukan IPO.

“Sampai dengan 6 Desember 2024 telah tercatat 40 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp10,19 triliun. Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna dikutip, Selasa, 9 Desember 2024.

Baca juga: BEI Bocorkan Ada 2 Perusahaan Lighthouse Bakal IPO di Akhir 2024

Sementara itu, jelang akhir tahun 2024, BEI masih akan kedatangan IPO jumbo dari perusahaan sektor barang konsumen non-primer, yaitu PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau brand MR. DIY yang diperkirakan akan meraih dana segar sekitar Rp4,2-4,7 triliun.

Lalu, dari sisi besaran aset, terdapat 17 perusahaan dengan aset skala besar. Kemudian, enam perusahaan dengan aset skala menengah, dan sisanya satu perusahaan dengan aset skala kecil.

Di antara 24 perusahaan yang antre IPO di BEI, sektor konsumer non-siklikal, masih mendominasi pipeline. Rinciannya, terdapat tujuh perusahaan atau mengisi porsi antrean IPO sebanyak 29,2 persen.

Baca juga: BEI Berlakukan 2 Aturan Baru Terkait Saham dan Waran Terstruktur Hari Ini

Selanjutnya, diikuti oleh sektor energi dan sektor konsumer siklikal, yang mengisi porsi pipeline sebanyak 12,5 persen atau masing-masing terdapat tiga perusahaan. 

Di sisi lain, sektor bahan baku, sektor keuangan, sektor kesehatan, sektor industrial, dan sektor properti, masing-masing mengisi porsi pipeline 8,3 persen atau terdapat dua perusahaan. Serta, sisanya dari sektor transportasi tercatat sebanyak satu perusahaan.

Adapun untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per 6 Desember 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang melakukan penerbitan right issue dengan total Rp34,42 triliun.

Sementara, untuk pipeline obligasi telah diterbitkan 134 emisi dari 66 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp133,5 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Pagi Ini Dibuka Melemah 0,21 Persen ke Level 7.449

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

1 hour ago

Naik Lagi! Harga Emas Antam Kembali Dekati Rekor Tertinggi

Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada Kamis (12/12/2024)… Read More

1 hour ago

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Ini Pendorongnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

3 hours ago

Gaji Karyawan Indonesia Diperkirakan Naik di 2025, Sektor Mana yang Paling Besar?

Jakarta - Mercer Indonesia dalam laporan Total Remuneration Survey (TRS) 2024 mengungkapkan bahwa rata-rata gaji… Read More

4 hours ago

Kejar Target Free Float, J Trust Bank Siap Right Issue di Semester I 2025

Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) mengungkapkan sejumlah rencana strategis dalam penguatan… Read More

12 hours ago

Pengamat IT: Super Apps Bank Harus Mudah Digunakan dan Aman untuk Nasabah

Jakarta - Kehadiran layanan digital perbankan atau super apps telah mengubah lanskap industri keuangan. Kini, super… Read More

13 hours ago