BEI Dorong UMKM Melantai di Bursa, Ini Keuntungannya!

BEI Dorong UMKM Melantai di Bursa, Ini Keuntungannya!

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 23 Mei 2025 telah terdapat 14 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan dana yang dihimpun Rp7,01 triliun.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan hingga saat ini telah terdapat 20 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI untuk melakukan IPO.

“11 perusahaan termasuk kategori aset menengah, tujuh kategori aset besar, dan dua perusahaan dengan aset kecil. Jadi saat ini yang mendominasi adalah perusahaan aset menengah dan besar,” ucap Nyoman dikutip, 26 Mei 2025.

Baca juga: Begini Gerak Saham Indeks INFOBANK15 dalam Sepekan

Dorong UMKM Jadi Perusahaan Terbuka

Meskipun, hanya ada dua perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar, BEI akan terus mendorong perusahaan dengan skala kecil untuk menjadi perusahaan terbuka melalui program IDX Incubator.

Ia menjelaskan, program tersebut akan memberikan informasi secara menyeluruh mengenai proses, persyaratan, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan go public bagi perusahaan kecil, seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“BEI berharap IDX Incubator dapat menjadi wadah bagi perusahaan yang berpotensi untuk melakukan IPO dalam tiga tahun dan membutuhkan pendampingan dari BEI dan berbagai penunjang pasar modal,” imbuhnya.

Baca juga: Harga Saham TGUK ARA ke Posisi Rp137, Ada Apa?

Manfaat Melantai di Bursa

Menurutnya, terdapat beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh UMKM yang melakukan aksi go public, yakni mendapat akses pendanaan tanpa batas, peningkatan kinerja dan citra perusahaan, serta peningkatan profesionalisme dan loyalitas karyawan.

“Untuk perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah, perusahaan memiliki kesempatan untuk scale up, percepatan pertumbuhan dengan penghimpunan dana publik dan percepatan implementasi GCG,” ujar Nyoman.

Adapun, hingga saat ini telah terdapat 228 perusahaan dengan kriteria aset skala kecil dan menengah yang telah IPO dan menjadi perusahaan tercatat di BEI, dengan 44 perusahaan tercatat berada di papan akselerasi.

“Harapan kami pasar modal Indonesia ini dapat menjadi rumah pertumbuhan bagi para perusahaan, termasuk perusahaan dengan skala kecil dan menengah,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update