BEI Bidik Transaksi Bursa Karbon Tembus 3 Juta Ton di Akhir 2025

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah pengguna jasa di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon mencapai 150 entitas, dengan total volume transaksi sebanyak 3 juta ton CO2e hingga akhir 2025.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman usai peluncuran buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Gedung BEI Jakarta, 15 Juli 2025.

“Tentu saja target kita sekarang ini trading kita bisa sampai 3 juta ton. Kalau untuk pengguna jasanya, tadi kan kurang lebih target kita di angka 150,” ucap Iman.

Untuk merealisasikan target tersebut, kata Iman, pihaknya masih dihadapkan sejumlah tantangan dalam mendorong akselerasi pasar karbon. Salah satu tantangan utamanya soal edukasi dan sosialisasi kepada calon pengguna jasa.

Oleh karenanya, lanjut Iman, dengan peluncuran buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon, diharapkan dapat mendorong SJK semakin mengenal lebih jauh tentang IDXCarbon.

Baca juga: BEI Catat Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp77,95 Miliar per Juli 2025

“Tantangannya kita sekarang ini justru sosialisasi kan kepada pengguna jasa. Makanya kita juga lakukan terus sosialisasi. Dengan adanya peluncuran yang buku ini, semakin mudah orang bisa di-download juga kan. Nggak perlu nanya. Nah, itu jadi PR kita adalah sosialisasi dan edukasi,” imbuhnya.

Hingga 11 Juli 2025, IDXCarbon telah mencatatkan total volume transaksi sebesar 1.599.326 ton CO2e, dengan total nilai transaksi mencapai Rp77,95 miliar. Dari volume tersebut, sebanyak 980.475 ton CO2e telah di-retire atau digunakan sebagai kompensasi emisi.

Selain itu, IDXCarbon juga telah mencatat keterlibatan 113 pengguna jasa dan mencatatkan total 3.054.454 ton CO2e Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) atau setara dengan 97 persen dari total unit yang tercatat dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI).

Baca juga: OJK dan BEI Luncurkan Buku Perdagangan Karbon untuk Sektor Jasa Keuangan

Kemudian, sebanyak delapan proyek telah resmi terdaftar di IDXCarbon. Proyek tersebut meliputi berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent (POME) untuk produksi biogas.

Capaian ini menegaskan peran IDXCarbon sebagai katalis transisi energi bersih nasional serta mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai target yang tertuang dalam NDC (Nationally Determined Contribution). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago