Jakarta–PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memanggil beberapa perusahaan yang telah lama sahamnya terkena penghentian sementara (suspend) perdagangan. Dari semua yang dipanggil, ada beberapa emiten yang terancam delisting secara paksa atau keluar sebagai perusahaan tercatat.
Perusahaan-perusahaan yang dikenakan suspend tersebut di antaranya tidak memberi laporan keuangannya.
“Baru kita panggil satu-satu, yang dipanggil tiga. Moga-moda tidak di-force,” ungkap Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Walaupun demikian, Tito tidak mau menyebutkan nama emiten yang terancam force delisting dari pasar modal Indonesia itu. Tetapi yang pasti perusahaan tersebut sudah di-suspend lebih dari dua tahun.
Ancaman delisting, lanjut dia, karena bursa meminta laporan keuangan, namun perusahaan yang bersangkutan tidak mau karena terindikasi rugi.
“Tapi kita berpikir selalu satu, minority protection-nya bagaimana. Kita bilang sama mereka lu beli dong, ngomongnya heart to heart, mereka bilang ya sudah kita beli, kan ada beberapa dari mereka yang bahkan tidak bisa kasih laporan keuangan karena rugi, jadi pokoknya di atas dua tahun kita berhak force delisting dan kita akan lakukan,” pungkasnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More