Poin Penting
- OJK menyebut koreksi pasar aset kripto dipicu oleh sentimen kebijakan bank sentral AS, The Fed.
- OJK menilai fluktuasi harga kripto saat ini lebih wajar dan tak lagi didominasi rumor seperti sebelumnya.
- Semakin banyak lembaga keuangan tradisional terjun ke pasar kripto, menambah stabilitas dan kepercayaan pasar.
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa koreksi pasar aset kripto dalam beberapa hari terakhir yang dipicu oleh sentimen dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), berpotensi memengaruhi pasar aset kripto domestik.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Digital, dan Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (ITSK) OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan dari sisi perdagangan, aset kripto memang masih mengalami salah satu tantangan, yakni memiliki volatilitas yang tinggi.
Baca juga: Indokripto Koin Semesta (COIN) Catat EBITDA Rp100,7 Miliar di Kuartal III 2025
“Jadi memang kripto ini salah satu tantangannya bahkan kita mencatat masih ada volatilitas yang tinggi gitu ya kadang naik secara cepat ada waktu-waktu juga turun secara cepat,” kata Hasan usai mengisi sambutan di kegiatan Indonesia Fintech Summit Expo (IFSE) di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.
Volatilitas Kini Lebih Terukur
Meski begitu, Hasan menyebut, koreksi pasar aset kripto yang didorong oleh latar belakang atau sentimen yang pasti menjadi perkembangan yang positif bagi pasar aset kripto. Sehingga, volatilitas yang terjadi saat ini dan ke depannya dapat terukur.
“Berbeda dengan dulu yang lebih banyak didominasi oleh rumor atau katakanlah hype tertentu ada kripto aset baru misalnya kemudian banyak rumor terkait dengan potensinya baru kemudian orang meminati dan beli, tapi pada saat yang sama begitu story atau informasinya sudah hilang dia akan anjlok turun ke tingkat harga terendah,” imbuhnya.
Hasan bilang, jika muncul kebijakan baru di global yang dipandang baik untuk pasar aset kripto, pastinya akan direspon positif oleh pelaku pasar yang tercermin dari kenaikan harga dan juga sebaliknya.
Baca juga: Bos OJK Minta Kebijakan Hapus Buku Diperpanjang untuk Pulihkan Kredit Perbankan
Tidak hanya itu, saat ini sudah mulai banyak pelaku pasar keuangan tradisional yang terjun ke dunia aset kripto yang tentunya menjadi sentimen penyeimbang, selain dari sentimen yang berdasarkan rumor belaka.
Harga Bitcoin Terus Melemah
Adapun, pasar aset kripto Bitcoin (BTC) berdasarkan data Ajaib pada 30 Oktober 2025 melemah 1,70 persen dan bergerak pada posisi USD110.500 setara dengan Rp1,83 triliun, dengan kapitalisasi pasar USD3,70 triliun.
Pelemahan BTC terpantau berlanjut hingga hari ini ke posisi USD109.400 atau setara dengan Rp1,80 triliun dan kapitalisasi pasar aset kripto menjadi USD3,65 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra









