Keuangan

Begini Strategi OJK Dukung Inklusi Keuangan Kaum Difabel

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha memeratakan inklusi keuangan, khususnya terhadap kaum difabel.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menyayangkan masih adanya difabel yang belum masuk dalam inklusi keuangan. Ia berkata, jumlahnya baru 20 persen dari mereka yang bisa mendapat akses keuangan.

“Data dari BPS itu, 22 juta orang masuk ke dalam golongan disabilitas dalam berbagai spektrum. Dan kalau kita lihat, hanya 20 persen yang sudah terinklusi secara keuangan,” ungkap Kiki, sapaan Friderica, di sela-sela acara Undangan Peliputan Talk Show dan Nonton Bareng Film Tegar, Jumat, 14 Juni 2024.

Baca juga: Begini Cara OJK Dorong Literasi Keuangan bagi Pengelola Sampah di Bantargebang

“Artinya, yang 80 persen itu nggak bisa akses keuangan. Nggak punya rekening, buka rekening nggak bisa, nggak punya asuransi, nggak punya dana pensiun, dan lain-lain. Nah, ini yang kita lagi dorong, supaya sektor keuangan itu mendukung saudara-saudara kita yang difabel,” tambahnya.

Kiki berujar, OJK merencanakan membuat program bertajuk “Satu Rekening, Satu Disabilitas”. Dengan demikian, ini bisa membantu para difabel agar semakin terinklusi keuangannya.

OJK sendiri juga mempekerjakan sejumlah kaum difabel di instansi mereka. Kiki berujar, mereka sudah menerapkan POJK No. 22 Tahun 2023, yang di dalamnya memiliki ketentuan mengenai difabel. Dan dengan adanya peraturan ini, OJK mengimbau agar lembaga keuangan manapun memfasilitasi kaum difabel, baik itu nasabah maupun karyawan mereka.

“Kita ini kan mengatur mengawasi seluruh sektor keuangan, seperti bank, pasar modal, asuransi, semuanya. Jadi, kita punya petunjuk teknik operasional untuk supaya para perusahaan-perusahaan ini mendukung saudara-saudara kita yang difabel,” tegas Kiki.

Baca juga: OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT untuk Percepat Perizinan Penyelenggara ITSK

Misalnya, Bank Negara Indonesia (BNI) sudah memiliki program untuk melayani pembukaan rekening bagi difabel, serta merekrut mereka menjadi karyawan. Kiki berharap, ke depannya akan semakin banyak lembaga keuangan lain yang mengikuti.

“BNI itu punya fasilitas untuk difabel. Kontak (customer service) BNI juga banyak difabelnya. Terus, mereka sudah menjadikan fasilitas ATM dan lain-lain, tapi belum semua. Tapi nggak apa-apa, karena ini satu gerakan yang harus kita mulai ya,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

20 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago