Jakarta – Di era digital saat ini, banyak bermunculan bisnis atau UMKM baru. Namun tidak sedikit dari usaha tersebut gulung tikar. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dan strategi yang diterapkan untuk mampu mengembangkan bisnis agar bertahan.
Ada banyak memang strategi yang bisa diterapkan para pelaku UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan promosi di media sosial (medsos).
Menurut Head of Social Media and Video Production KG Media Luthfi Kurniawan, medsos merupakan sarana efektif untuk memasarkan produk atau jasa dari suatu usaha. Lewat sarana ini, usaha dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, tidak hanya di sekitar lokasi usaha.
Baca juga: Ini Dia Tiga Sektor UMKM yang Bisa Berjaya di Tahun Politik, Apa Saja?
“Dengan potensi seperti itu, medsos merupakan media yang tepat untuk menjangkau target pasar yang luas. Para pelaku usaha dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk atau jasa, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan,” ujar Luthfi Kurniawan dalam acara J&T Cargo bertajuk “Efisiensi untuk UMKM Berekspansi” dikutip 21 Desember 2023.
Namun, kata Luthfi, untuk memaksimalkan potensi medsos, pelaku usaha perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat, Untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM di medsos, ada tiga tahapan perjalanan konsumen (customer journey) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha tersebut.
Hal pertama yang harus dilakukan para pelaku UMKM adalah awareness berupa tahapan pengenalan produk kepada konsumen.
“Pada tahap tersebut, (pelaku usaha) perlu membuat konten yang menarik dan informatif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen,” terang Luthfi.
Yang kedua adalah consideration, yaitu tahapan pertimbangan konsumen untuk membeli produk. Menurut Lutfhi, pelaku UMKM perlu membuat konten yang lebih mendalam agar calon konsumen semakin yakin bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka
Terakhir, terkait dengan conversion, yaitu tahapan pembelian produk. Pada tahap ini, perlu dibuat konten yang mendorong konsumen untuk segera membeli produk.
Bayu CEO dari Tambiyaku menambahkan, pentingnya menyusun strategi pemasaran yang tepat dalam bisnisnya selama ini. Contohnya, aktif di medsos dan mengikuti pameran.
“Penggunaan konten yang murah, seperti pertukaran produk dengan influencer atau kolaborasi dengan komunitas, menjadi alternatif yang efektif,” ujar Bayu di kesempatan yang sama.
Bayu merupakan salah satu pengusaha sukses dalam berekspansi. Dia sukses menekuni usaha pengolahan sorgum, tanaman serealia yang mengandung nutrisi yang melimpah, seperti protein, serat, vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, dan zinc. Selain itu, sorgum juga rendah kolesterol dan lemak.
Selain lewat medsos, Bayu juga menyoroti aspek pengiriman. Ia mengimbau, agar pelaku UMKM memilih jasa pengiriman yang dapat diandalkan dan aman, serta menawarkan efisiensi dari segala hal.
Merespons hal tersebut, Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah menuturkan, pihaknya telah mencatatkan pertumbuhan signifikan. Pada November 2023, J&T Cargo mampu mengirimkan 1.500 ton barang per hari.
Baca juga: KemenKopUKM Dorong UMKM Kantongi NIB, Apa Manfaatnya?
“Kemampuan ini tak lepas dari inventaris yang dimiliki J&T Cargo. Kami mampu melayani pengiriman paket dengan berat di atas 10 kg dengan segmentasi pengguna B2B, B2C, dan C2C,” terang Said
Untuk pengiriman menggunakan J&T Cargo, Said menjelaskan, biayanya ditentukan berdasarkan berat barang, jarak pengiriman, dan layanan yang dipilih. Nominalnya pun terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lain.
Hingga saat ini, J&T Cargo memiliki 98 gateway atau warehouse dengan total 3.330 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah fleet lebih dari 2.500 unit yang terdiri dari truk, pesawat, dan kapal. (*)