Jakarta – Saat ini, perusahaan pembiayaan dihadapi tantangan peningkatan biaya dana akibat kenaikan suku bunga. Untuk mengatasi hal ini, PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) memiliki sejumlah strategi.
Direktur Keuangan dan Strategi CNAF, M. Imron Rosyadi Nur, mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki berbagai langkah untuk menjaga margin tetap stabil meskipun dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Dia menyebut, mayoritas sumber pendanaan berasal dari skema pembiayaan bersama (joint financing) dengan induk usaha.
“CNAF memiliki dukungan kuat dari induk perusahaan, Bank CIMB Niaga, sebesar Rp12,75 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/6).
Baca juga: Incar Pertumbuhan Double Digit, CIMB Niaga Finance Tawarkan Sukuk dengan Bunga 7,45 Persen
Dari jumlah tersebut, CNAF baru memanfaatkan sekitar Rp4 triliun, sehingga masih ada dana sekitar Rp8 triliun yang siap digunakan. Dukungan ini memberikan stabilitas keuangan yang signifikan bagi CNAF dan memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif di pasar.
Selain dukungan dari Bank CIMB Niaga, CNAF juga menjaga hubungan baik dengan pasar dan publik. Kepercayaan dari para pemangku kepentingan menjadi aset penting dalam menjaga stabilitas perusahaan.
Di samping itu, lanjut Imron, CNAF juga memperoleh sumber dana dari berbagai perbankan lain, diversifikasi ini membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber dana saja.
“Gearing ratio CNAF berada pada angka 2,7 kali, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini masih berada dalam tingkat leverage yang sehat,” imbuhnya.
Untuk memperluas basis pendanaan, CNAF telah menerbitkan sukuk sejak 2023 dan kini membuka lebih luas lagi peluang ini. Sukuk ini memberikan alternatif pendanaan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Baca juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Tumbuh 10,82 Persen Jadi Rp486,35 Triliun
Adapun, modal ekuitas CNAF yang sebesar Rp2,1 triliun juga memberikan fondasi yang kuat bagi perusahaan. Dengan modal yang kuat, CNAF mampu menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan tetap menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Berkat itu semua, CNAF optimis dapat mengantisipasi peningkatan biaya dana akibat kenaikan suku bunga, sekaligus menjaga margin tetap stabil,” pungkas Imron. (*) Alfi Salima Puteri