Jakarta – Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya), Ida Bagus Ketut Subagia, memaparkan rencana rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Ia mengungkapkan, strategi ini berkutat pada pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 30 April 2024, Ida Bagus berujar kalau pihaknya akan terus memfokuskan diri pada pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas.
“Bank Raya terus berfokus pada pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas, untuk itu kami akan terus berinovasi untuk memberikan akses perbankan digital terluas untuk segmen mikro dan kecil di Indonesia,” tutur Ida Bagus.
Setidaknya, terdapat 5 strategi utama pengembangan bisnis digital yang merupakan anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini. Strategi yang dimaksud meliputi menjangkau pasar potensial, inovasi produk yang berkelanjutan, eksploitasi potensi bisnis digital di berbagai ekosistem, memperkuat sinergi dengan BRI Group, dan komitmen perbaikan business enabler.
Baca juga: RUPST Bank Raya Rombak Pengurus, Ini Susunan Komisaris dan Direksi Terbaru
Strategi pertama ini menekankan kekuatan jaringan online to offline (O2O) Bank Raya. Ida Bagus berujar, kalau jaringan O2O Bank Raya yang terluas di Indonesia, merupakan keuntungan yang diperoleh sebagai bagian dari BRI Group. Ini menjadi cara bagi mereka untuk mencari pelanggan baru yang potensial.
“Bank Raya adalah bagian dari ekosistem BRI group. Tentunya jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia ini adalah kekuatan dari Bank Raya untuk menjangkau para customer untuk pertumbuhan dari sisi bisnisnya,” papar Ida Bagus.
Selanjutnya, Bank Raya juga akan terus melakukan inovasi, yang menurut Ida Bagus, sudah menjadi keharusan. Ini memungkinkan memungkinkan Bank Raya melakukan scale up bisnis dengan cara partnership, akuisisi dan user melalui ekosistem BRI maupun ekosistem digital lainnya.
Yang ketiga, Bank Raya akan melakukan optimalisasi produk dan ekosistem perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan ekspansi bisnis keagenan BRI Group. Lagi-lagi, ini sudah menjadi kegiatan yang sudah menjadi andalan mereka.
“Saat ini, Bank Raya sudah melakukan bisnis keagenan dengan agen BRILink yang ada di BRI. Potensinya sangat besar ada sekitar 699 ribu. Ini merupakan pasar dari Bank Raya untuk mengembangkan bisnis digital sesuai dengan semangatnya,” lanjutnya.
Untuk strategi keempat, cara Bank Raya memperkuat sinergi dengan BRI Group adalah melengkapi apa yang sudah tersedia di perusahaan induk. Sinergi ini bertujuan untuk melayani pasar UMKM yang masih sangat luas.
Baca juga: Kinerja Bank Digital 2023: AlloBank Paling Cuan, Jago Paling Stabil, BNC Paling Amsiong, Seabank Paling Aneh
Dan terakhir, Ida juga menuturkan bahwa dari sisi enabler, Bank Raya berkomitmen melaksanakan kesinambungan dengan baik di berbagai aspek, seperti teknologi, sumber daya manusia (SDM), hingga manajemen risiko.
“Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2023 juga menunjukkan momentum pertumbuhan yang baik, dan terus berlanjut pada kinerja Triwulan 1 2024 tercermin dari laba perusahaan yang konsisten bertumbuh double digit,” terang Ida Bagus.
“Hal ini tentunya disebabkan oleh komitmen kami untuk terus tumbuh berkelanjutan, dan upaya kami untuk berfokus pada strategi pengembangan bisnis digital. Sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI Group yang semakin kuat juga akan terus menjadi keunggulan kami, dan mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso