Jakarta – Di tengah dinamika industri asuransi jiwa, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) mengembangkan strategi dalam menggenjot premi yang menyasar dua segmen pasar sekaligus, yakni segmen nasabah kelas atas dan segmen ritel yang belum terlayani secara maksimal.
Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, menyebut bahwa pendekatan diferensiasi produk menjadi kunci agar perusahaan dapat menjangkau berbagai kebutuhan perlindungan masyarakat, dari yang mencari proteksi murni hingga kombinasi dengan investasi.
“Strategi kita lewat produk Mandiri Ultimate Legacy adalah untuk serving lebih banyak ke proteksi. Selain itu, kita juga punya produk tradisional untuk critical illness, saving lewat produk endowment, maupun unit link yang unsur investasinya lebih dominan,” kata Handojo saat ditemui di sela peluncuran produk terbaru pada 20 Mei 2025.
Baca juga: Sasar Nasabah Tajir, AXA Mandiri Luncurkan Produk Warisan Cepat Cair
Ia menyebut, produk endowment disebut Handojo sebagai salah satu unggulan AXA Mandiri karena memberikan proteksi sekaligus elemen tabungan jangka menengah hingga panjang. Di sisi lain, perusahaan juga memasarkan Mandiri Flexi Proteksi (MFP) yang menyasar segmen ritel dengan fitur return of premium.
“Orang jadi lebih feel comfortable untuk bayar premi, karena mereka tahu selain dapat perlindungan, premiumnya juga bisa kembali. Ini juga bagian dari upaya kita untuk mengedukasi masyarakat agar lebih literate terhadap kebutuhan asuransi,” tambahnya.
Untuk memperluas cakupan pasar, AXA Mandiri memacu pertumbuhan di dua sisi, yakni memperkuat loyalitas nasabah kelas atas, sekaligus mendorong penetrasi di kalangan bawah yang selama ini kurang tersentuh.
“Segmen atas dari sisi product holding masih bisa ditambah, sementara di segmen retail justru peluangnya lebih besar karena penetrasi masih rendah. Maka kita dorong terus produk-produk mikro melalui kanal distribusi seperti direct distribution hingga agen laku pandai,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan AXA Mandiri per Desember 2024 (unaudited), pendapatan premi tercatat mencapai Rp11,84 triliun, naik tipis 1,35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp11,68 triliun. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More