Teknologi

Begini Solusi bagi Perusahaan Memodernisasi Aplikasi Secara Mudah

Jakarta – Harus diakui bahwa teknologi berkembang sangat cepat. Contohnya di industri perbankan. Jika dulu mentransfer uang tidak bisa langsung sampai, proses mengambil uang tunai di anjungan tunai mandiri (ATM) harus di bank yang sama dengan kartunya, dan lain sebagainya, kini semua itu dapat dilakukan antar-bank secara real-time.

Wahyudi Joko Santoso Senior Vice President PT Bank Tabungan Negara Tbk atau Bank BTN) menceritakan, pertama kalinya melakukan pemrosesan data secara online dan terpusat menggunakan core banking system pada 2002. Sejak itu, Bank BTN terus memodernisasi sistem pemrosesan data dan aplikasinya sesuai teknologi yang berkembang.

Menurut Wahyudi, menggunakan teknologi yang lebih canggih memungkinkan interaksi digital menjadi lebih baik, mengoptimalkan sistem dan menyederhanakan proses demi meningkatkan efisiensi, memperkuat keamanan sistem dan manajemen risiko, serta agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan pasar yang semakin kompleks.

Baca juga: Survei Mekari Ungkap Ketakutan Perusahaan Ketika Adopsi Teknologi dalam Bisnis

Bank BTN sendiri merupakan pengguna server IBM Power dari seri IBM Power7, IBM Power9, dan storage IBM FlashSystem. Tepat tahun ini Bank BTN mulai memanfaatkan IBM Power10 yang diintegrasikan dengan IBM FlashSystem dengan salah satu fitur terbaiknya, yaitu IBM Safeguarded Copy yang memiliki fungsi sebagai Cyber Resilience sebagai langkah untuk memodernisasi aplikasi dalam antisipasi jika terjadi fault system.

“Kami termasuk pengguna teknologi IBM yang kini memanfaatkan keunggulan teknologi IBM Power10,” kata Wahyudi Joko dalam seminar Accelerating Digital Transformation: Modernizing Applications with IBM Infrastructure yang digelar oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Jakarta, baru-baru ini.

Sementara, Herryyanto, Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology, mengungkapkan seperti diketahui, perbankan, asuransi, telekomunikasi, transportasi, pendidikan, perhotelan, dan sebagainya merupakan industri yang sarat data sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan modernisasi aplikasi menggunakan teknologi andal.

Sebagai perusahaan system integrator terkemuka di Tanah Air, Multipolar Technology menawarkan server IBM Power10 karena memiliki sejumlah kelebihan dalam mendukung modernisasi aplikasi perusahaan.

“Kelebihan server IBM Power10 memungkinkan perusahaan memodernisasi, melindungi, dan mengotomasi aplikasi bisnisnya secara lebih mudah. Tentu ini sangat mendukung strategi perusahaan untuk bisa mengikuti tren yang ada,” jelas Herryyanto.

Kemudian, Guannuary, Product Manager IBM Power Multipolar Technology, menyebutkan sejumlah kelebihan server IBM Power10, antara lain kinerja prosesornya 2-4 kali lebih baik dibanding x86, dapat diskalakan sehingga memangkas biaya untuk penyediaan sumber daya yang mahal, dan bisa diterapkan di lingkungan multicloud, baik cloud native maupun hybrid cloud.

Modernisasi aplikasi menggunakan arsitektur microservices Red Hat OpenShift Container Platform yang berjalan di atas IBM Power10 dapat menghasilkan return on investment (ROI) sebesar 468 persen dalam tiga tahun, memangkas siklus pengembangan hingga 70 persen, dan mencatatkan efisiensi operasional sampai 50 persen.

Penggunaan server IBM Power10 juga menghemat pengeluaran perangkat keras (hardware) hingga 44 persen, performa workload 2-10 kali lebih cepat, dan mengurangi biaya lisensi 50 persen.

Untuk solusi penyimpanan data, IBM memiliki storage FlashSystem yang dilengkapi dengan fitur Safeguarded Copy dan FlashSystem Cyber Vault, yang memberikan perlindungan kuat terhadap ancaman siber.

Baca juga: BI Kini Manfaatkan Teknologi AI dalam Merumuskan Kebijakan

Guannuary menjelaskan, IBM Safeguarded Copy dapat melakukan pencadangan data dengan men-snapshot data dari server tanpa bisa diubah, men-snapshot data pada Storage FlashSystem yang sama dengan data operasional, dan memungkinkan pemulihan lebih cepat jika terjadi bencana atau kerusakan.

Lalu, FlashSystem Cyber Vault berperan mengidentifikasi serangan ransomware sedini mungkin, memindai data untuk mengetahui apakah ada data yang rusak, dan memetakan salinan mana yang tidak terpengaruh oleh gangguan.

Kombinasi antara server IBM Power10 dan storage IBM FlashSystem yang dilengkapi Safeguarded Copy dan FlashSystem Cyber Vault dapat menjadi satu kesatuan yang mendukung modernisasi aplikasi bisnis perusahaan. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

15 mins ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

2 hours ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

2 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

3 hours ago

Peran Jasa Keuangan Sangat Krusial Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More

3 hours ago