Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan kepada setiap industri jasa keuangan untuk mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan perubahan iklim dalam pengambilan keputusan. Menurutnya, Indonesia harus berperan aktif dalam mencegah perubahan iklim sebagai salah satu negara G20.
“Sekarang kita mengintegrasikan aspek sustainablity dan climate change threat di dalam pengambilan keputusan bidang keuangan. Jangan menunggu, lebih baik berinisiatif dan menyiapkan,” ujar Sri Mulyani pada paparan virtualnya, 27 Juli 2021.
Pada paparan sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menerapkan keuangan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas karbon yang semakin tinggi tiap tahunnya.
Terkait paparan tersebut, Menkeu juga meminta agar lembaga keuangan di Indonesia seperti OJK dan BEI bisa terus aktif berpartisipasi dalam pengurangan emisi karbon. Ia menganjurkan agar setiap lembaga keuangan mengikuti kebijakan-kebijakan hijau terkini yang bisa di dapatkan di banyak forum dunia.
“Saya menghimbau, tingkatkan ambisi anda. Antisipasi dan lihat pembahasan terutama yang digodok berbagai forum, seperti G20,” ungkap Menkeu. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More