Begini Jurus Perusahaan Teknologi China Gaet Konsumen RI

Begini Jurus Perusahaan Teknologi China Gaet Konsumen RI

Poin Penting

  • TCL melokalisasi produksi AC residensial di Indonesia dan mempertimbangkan langkah serupa untuk produk komersial
  • TCL menggelontorkan investasi 3,42 miliar yuan untuk pabrik pintar seluas 1.000 hektare di Wuhan, dengan kapasitas 6 juta unit per tahun.
  • Pabrik mengusung konsep ramah lingkungan dengan panel surya dan sistem zero-waste, serta pengujian ketat di laboratorium canggih untuk memastikan kualitas AC sesuai standar global.

Jakarta –  TCL, perusahaan global di bidang teknologi elektronik dan produk pintar terus memperkuat cengkraman bisnisnya di pasar Indonesia. Perusahaan asal China ini telah memiliki jurus jitu dalam menarik konsumen melalui produk andalan, seperti TCL Air Conditioner (AC).

Evan Tang, CEO TCL Indonesia komitmen yang kuat dalam menggarap produk pendingin ruangan untuk pasar Indonesia. Salah satunya, dengan melokalisasi produk AC residensial.

“TCL telah melokalisasi produksi AC residensial di Indonesia dan tengah mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama pada produk komersial,” jelas Evan, dalam keterangannya, dikutip Kamis, 16 Oktober 2025.

Menurutnya, hal ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi lanskap perdagangan internasional yang kompleks. Sebab, dengan memproduksi secara lokal, pihaknya bisa menyediakan produk yang lebih berkualitas dan hemat biaya untuk masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempersenjatai produk elektronik berkualitas melalui penerapan inovasi teknologi dan penerapan sistem smart manufacturing dalam proses produksi Air Conditioner (AC) di pabriknya yang berada di Wuhan, China.

Baca juga : Moratelindo Ungkap Ekspansi Bisnis Jaringan Fiber Optic di 2025

Pabrik yang memiliki area 1.000 hektare ini menelan investasi sebesar 3,42 miliar yuan. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen TCL terhadap manufaktur cerdas dan ramah lingkungan.

“Dengan investasi sebesar 3,42 miliar yuan, basis produksi ini dirancang sebagai fasilitas terdepan yang mengintegrasikan manufaktur cerdas, R&D teknologi, logistik pintar, dan aplikasi digital,” jelas General Manager TCL AC, Xin’an Li.

Ia menjelaskan, pabrik tahap pertama ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 6 juta unit AC. Berkat integrasi teknologi digital twin melalui sistem smart park dan platform 6+1 Industrial Internet, efisiensi produksi meningkat sebesar 15 persen. 

“Pabrik ini memiliki 16 “pabrik gelap” dan laboratorium canggih, yang memungkinkan operasi otomatis 24/7 dan manajemen digital. Salah satu fitur paling revolusionernya adalah lini produksi khusus pertama di dunia untuk AC segar bebas debu,” bebernya.

Komitmen terhadap Manufaktur Hijau

Li menuturkan, pabrik tersebut menonjolkan fitur ramah lingkungan. Salah satunya, melalui instalasi panel surya seluas 94.800 meter persegi yang menghasilkan 9 juta kWh listrik per tahun. Teknologi sebut dia membantu mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan. 

Baca juga : Ekspansi Bisnis, Oracle Lirik Batam jadi Pusat Data

Selain itu, pabrik ini menerapkan konsep pabrik bebas limbah (zero-waste factory) yang mencapai nol emisi karbon, nol limbah industri, nol emisi gas buang, dan nol pemborosan air, menggunakan sistem seperti daur ulang air pintar sponge city.

Menariknya, pabrik ini juga memiliki laboratorium canggih, di mana setiap produk AC TCL diuji untuk memenuhi standar kualitas global. 

Adapun, proses pengujian dimulai dari simulasi termodinamika untuk mengoptimalkan desain, dilanjutkan dengan serangkaian pengujian ketat seperti uji kinerja, kebisingan, dan daya tahan.

“Proses ini tidak berhenti setelah produksi massal. Sampel produk dari jalur produksi diuji secara acak di laboratorium kendali mutu untuk memastikan konsistensi dan standar kualitas yang tinggi,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62