Jakarta – Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) terus memberdayakan masyarakat melalui pemberian Keramba Jaring Apung (KJA) di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.
Inisiatif pemberian KJA ini berawal dari aktivitas program pemberdayaan masyarakat PHE OSES yang bermitra dengan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kerapu Cantik.
Ada enam KJA berukuran masing-masing 3×3 meter ini dapat menampung setidaknya seribu bibit ikan kerapu.
Nantinya, bibit ikan ini akan dibudidayakan hingga mencapai ukuran tertentu. Kemudian bibit tersebut dijual kepada nelayan lainnya untuk dilakukan pembesaran.
Sebagai pengelola KJA, kelompok LKM Wisata Bahari melihat potensi budidaya ikan di Kepulauan Seribu cukup tinggi. Namun, untuk mengembangkannya, perlu dukungan dari berbagai pihak.
Baca juga : Genjot Produksi Migas, PHE OSES Bersiap Bor Sumur Anyar
“Terima kasih PHE OSES. Bantuan KJA ini dapat memudahkan nelayan untuk budidaya bibit ikan,” ujar Ketua Kelompok LKM Wisata Bahari Mansyur, dikutip, Senin, 30 Desember 2024.
Diketahui, setiap tahunnya Pokdakan tersebut membeli bibit hingga ke luar daerah, yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan operasional. Kebutuhan bibit tidak hanya diperlukan oleh kelompok mitra binaan, tetapi juga oleh beberapa Pokdakan lainnya.
Tingkatkan Profit Usaha
Head of Communication Relation & CID PHE OSES, Indra Darmawan mengatakan, selain pemberian KJA, Program Palu Gada (Panggang Lestari dan Mandiri Mendukung Kegiatan Budidaya Ikan Berkelanjutan), PHE OSES juga turut mendorong nelayan budidaya lainnya di Pulau Panggang untuk menciptakan pakan alternatif dengan menggunakan maggot.
Maggot merupakan larva dari lalat jenis black soldier, yang mampu mengurai sampah organik dari rumah tangga.
Hasil dari uraian sampah ini tidak hanya berupa maggot, tetapi juga kasgot yang berguna untuk menyuburkan tanaman. Kasgot merupakan bentuk pupuk organik yang berasal dari sisa makanan maggot.
Baca juga : Ambil Alih Kelola, Pertamina Klaim Produksi Minyak di Blok Rokan Meningkat
“Program Palu Gada ini bertujuan untuk mendukung usaha budidaya nelayan di Pulau Panggang melalui penyediaan keramba sebagai sarana pembibitan dan pembuatan pakan alternatif.
Menurutya, dengan adanya keramba jaring apung ini, diharapkan dapat menekan biaya produksi nelayan budidaya, yang berdampak pada bertambahnya penghasilan nelayan.
“Potensi efisiensi biaya operasional untuk pembudidaya ikan dapat dicapai melalui penggunaan pakan yang lebih efisien serta pengelolaan sistem budidaya yang optimal,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, pembudidaya ini dapat menekan biaya produksi, meningkatkan hasil budidaya secara keseluruhan, dan meningkatkn profit usaha budidaya ikan.
Dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat, PHE OSES merujuk pada prinsip pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), khususnya tujuan nomor satu Tanpa Kemiskinan, tujuan nomor dua Tanpa Kelaparan, tujuan nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta tujuan nomor 14 Ekosistem Laut. (*)
Editor: Yulian Saputra