Jakarta – Serangan ramsomware yang melumpuhkan layanan ATM dan mobile banking milik Bank Syariah Indonesia (BSI) baru-baru ini, menjadi alarm bagi perbankan lain untuk memperkuat sistem keamanan dalam melindungi data nasabah.
Apalagi industri perbankan kerap menjadi sasaran empuk serangan siber yang dilancarkan oknum tertentu dalam mencari keuntungan sepihak.
Seolah tidak mau kecolongan akan terjadinya serangan siber, pihak perbankan memperketat keamanan seluruh sistem keamanan yang digunakan. Salah satunya, Bank OCBC NISP.
Head of Operations & Information Technology Bank OCBC NISP Filipus H. Suwarno mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan perbaikan kontrol keamanan informasi yang berpedoman pada ISO 27001 (Information Security Management System (ISMS).
“Terutama untuk perlindungan data nasabah, kami secara konsisten menerapkan prinsip kerahasiaan dan kehati-hatian dalam pengelolaannya,” katanya, saat dikonfirmasi Infobanknews, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Ramsomware Lockbit Curi 1,5 TB Data Nasabah BSI, Ini Kata Pengamat
Selain itu, kata dia, Bank OCBS NISP juga bekerja sama dengan pelbagai institusi terkait, termasuk regulator untuk memastikan semua prosedur dan sistem pemantauan diterapkan dengan optimal.
“Penggunaan teknologi dan sumber daya yang memadai untuk implementasinya,” jelasnya.
Tidak kalah pentingnya, pihaknya secara berkelanjutan mengimbau nasabah untuk menjaga informasi pribadi yang khususnya tersimpan di dalam perangkat elektronik.
Nasabah juga diharapkan dapat memahami risiko kejahatan siber yang dapat mengintai dan waspada jika terdapat aktivitas yang mencurigakan pada layanan perbankan digital nasabah.(*)
Editor: Galih Pratama