Jakarta–PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), menyelenggarakan Huawei Cloud Conference Indonesia (HCC Indonesia 2016), sebagai bagian dari acara the 3rd Indonesia ICT Carnival 2016 – New ICT New Games.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai industri. “Huawei sangat antusias untuk membangun ‘win win cloud ecosystem‘ dengan para mitra. Kami ingin berbagi kesuksesan dalam pengimplementasian di sektor TIK secara global dan menggunakan teknologi, produk dan solusi TIK yang paling inovatif dan kompetitif untuk mendukung mitra bisnis strategis kami di Indonesia, menciptakan nilai-nilai dan manfaat baru bagi pelanggan mereka di era cloud saat ini,” kata CEO Huawei Indonesia, Liu Haosheng, dalam siaran persnya, Senin, 29 Agustus 2016.
Huawei sendiri memasuki pasar komputasi awan pada tahun 2010. Sejak itu, telah banyak berinvestasi dalam teknologi R&D serta inovasi produk untuk mempromosikan pengembangan dan transformasi industri.
Huawei melihat di era digitalisasi ini, IT dalam bentuk Cloud Computing dan Big Data secara luas digunakan di seluruh industi di Indonesia. Oleh karena itu, konferensi tahun ini berfokus pada transformasi bisnis dengan cloud dan menetapkan standar baru.
Dalam HCC Indonesia 2016, perusahaan bersama-sama dengan Accenture, Cloudera, Anabatic, IDPRO, Infosys dan Telkomsigma juga meluncurkan solusi terbaru yaitu Huawei FusionSphere 6.0.
Produk terbaru ini adalah sebuah sistem operasi cloud kelas enterprise yang membantu pelanggan menggunakan server virtual, private clouds, public clouds, hybrid clouds, desktop clouds, dan NFVI, memungkinkan layanan utama di cloud dan memfasilitasi inovasi produksi yang berkesinambungan.
Huawei FusionSphere 6.0 mengusung konsep open source yang digunakan dalam komponen, arsitektur, dan ekosistem sehingga memungkinkan pelanggan untuk memiliki lebih banyak pilihan dalam perangkat lunak.
Huawei FusionSphere 6.0 bekerja sama dengan komunitas open source OpenStack, sesuai dengan standar OpenStack asli, dan mendukung antarmuka pemrograman aplikasi (APIs) OpenStack.
Aplikasi pihak ketiga yang dikembangkan berdasarkan OpenStack asli dapat berjalan pada Huawei FusionSphere 6.0 tanpa harus melakukan perubahan.
Dengan tingkat kemampuan open source, produk terbaru ini cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan kebutuhan unik dari setiap pelanggan
Huawei FusionSphere 6.0 dirancang untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan yang dihadapi selama tahap-tahap transformasi TI, membuat bisnis dan alur kerja perusahaan semakin efektif dan efisien dalam menghadapi perubahan pasar, menurunkan investasi pada aset TI dan sumber daya manusia.
“Kami juga berfokus pada infrastruktur TI, platform perangkat lunak, serta layanan cloud perusahaan saat membuat ekosistem cloud. Bersama-sama dengan mitra perusahaan di Indonesia, kami optimis akan membuat sebuah ekosistem cloud yang terbuka untuk mencapai kesuksesan bersama,” tambah Alex Cheng, Chief Technology Officer, IT, Data Centre and Cloud Solution Sales, Huawei Technologies Co. Ltd. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga