Tidak seperti generasi pendahulunya, generasi muda Indonesia saat ini tergolong lebih modern dan berpikiran maju. Hal ini tentu berimbas pada banyak hal, termasuk pada pilihan hidup. Jika generasi sebelumnya lebih memilih menikah di usia muda, banyak generasi millenial saat ini yang memilih fokus pada karir dan hidup melajang lebih lama.
Bila di dua dekade sebelumnya orang yang berusia 25 tahunan rata-rata sudah menikah, saat ini di usia 25 masih banyak generasi muda yang lebih memilih sibuk bekerja dan mengelola kondisi finansialnya. Selain belajar menabung, membuka bisnis sampingan dan berinvestasi, banyak juga yang mengelola keuangannya dengan kepemilikan asuransi, sebagai sarana perlindungan finansial dan jaminan masa depan yang lebih cerah.
Di sisi lain, setiap orang dalam tahapan hidup yang berbeda umumnya membutuhkan asuransi kesehatan dengan polis yang berbeda-beda pula. Demi masa depan yang lebih terjamin lagi, ada baiknya kita kenali dulu berbagai macam jenis asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih, khusus bagi Anda yang masih melajang dan belum menikah saat ini.
Asuransi apa yang dibutuhkan oleh individu usia 25-an yang belum menikah?
Sebagai salah satu poin penting dalam perencanaan keuangan, asuransi layak untuk dimiliki. Pasalnya—semoga saja kita selalu diberi keselamatan oleh Yang Maha Kuasa—namun setiap hari tak ada satupun dari kita yang tidak dihadapkan dengan risiko-risiko yang tak terduga dan ini merupakan kondisi yang tak terelakkan.
Demi melindungi keuangan dari kerugian karena risiko tersebut, asuransi menjadi kebutuhan yang perlu dimiliki setiap orang. Terkait hal itu, ada banyak produk asuransi yang ditawarkan di pasar. Setiap produk memiliki polis dan premi yang berbeda-beda. Berikut ini Cermati.com akan menguraikan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan asuransi Anda.
1. Menghitung Kebutuhan Asuransi
Langkah awal yang perlu kita lakukan yakni menghitung kebutuhan asuransi. Penting adanya melakukan sejumlah perhitungan dan pertimbangan untuk mengetahui perlindungan seperti apa yang kita butuhkan.
Idealnya, kenali kebutuhan Anda sebelum berkonsultasi dengan agen asuransi. Lakukan penelusuran sendiri mengingat ada banyak sekali produk asuransi yang ditawarkan di pasaran. Anda hanya akan kebingungan dalam memilih jika belum mengetahui kebutuhan pribadi Anda. Oleh sebab itu, mulailah mencari tahu asuransi apa yang cocok untuk Anda dengan mempertimbangkan kondisi hidup serta kebutuhan pertanggungan Anda.
Secara umum, tersedia 3 macam asuransi yang kerap dibutuhkan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan asuransi critical illness. Di usia 25 tahun yang terbilang masih relatif muda, Anda memiliki peluang untuk mendapatkan asuransi dengan premi yang murah. Ini dikarenakan risiko yang masih relatif rendah pada masa muda. Namun seiring bertambahnya usia, premi asuransi akan meningkat mengingat risiko penyakit dan risiko kematian akan semakin tinggi.
Jadi, bila saat ini Anda masih lajang dan belum memiliki tanggungan, itu berarti Anda tak perlu memiliki uang pertanggungan asuransi jiwa yang besar. Ini dikarenakan pada dasarnya uang pertanggungan diberikan untuk menanggung biaya kehidupan keluarga yang ditinggalkan, sehingga mereka bisa tetap hidup mandiri meskipun Anda telah tiada. Asuransi Prudential, Allianz, Manulife, dan BNI Life menjadi jajaran nama-nama perusahaan asuransi dengan produk-produk yang beragam dan bisa Anda jadikan alternatif perlindungan Anda.
2. Berkonsultasi dengan Agen Asuransi
Setelah mengetahui apa jenis asuransi yang Anda butuhkan dan berapa sebaiknya proporsi untuk Anda, barulah setelah itu Anda dapat mengkonsultasikannya ke agen asuransi. Ada banyak perusahaan asuransi yang menawarkan beragam produk asuransi. Untuk itu, berkonsultasilah dengan beberapa agen asuransi agar semakin jelas lagi terkait berbagai produknya.
3. Memilih Produk Asuransi yang Tepat
Anda dapat memutuskan produk mana yang akan Anda beli setelah mempertimbangkan beberapa opsi yang menarik. Saat menyetujui pembelian asuransi, pastikan bacalah setiap pasal yang tertulis dalam polis asuransi yang ditawarkan dengan teliti dan cermat. Adalah penting untuk memahami syarat dan proses dalam klaim asuransi. Pasalnya, disinilah kerap terjadi kesalahpahaman antara perusahaan asuransi dengan nasabahnya.
4. Mengevaluasi Kebutuhan Asuransi
Proses pembelian asuransi yang sesuai kebutuhan tak berhenti sampai di situ saja. Evaluasi juga kebutuhan tersebut. Pasalnya, hidup memang terus berjalan. Artinya akan ada sejumlah perubahan hidup di depan nanti yang pasti Anda temui. Asuransi yang Anda beli saat ini mungkin sudah tepat jika Anda masih single. Namun, jika kemudian Anda putuskan untuk menikah dan punya anak, kebutuhan tersebut praktis akan berubah. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More