Jakarta – Sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank terus berperan untuk mendorong pelaku UMKM menembus pasar ekspor. Untuk itu, LPEI berkolaborasi dengan Ditjen Bea Cukai dalam upaya mendukung UMKM untuk bisa go global.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald memaparkan, bahwa selama ini LPEI telah memberikan dukungan berupa layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UKM berorientasi ekspor.
“LPEI memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor. Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan atau CPNE, marketing handholding program dan desa devisa,” ujar Gerald dikutip 13 Agustus 2022.
Selain itu, LPEI juga memberikan jasa konsultasi atau Coaching Program for New Exporter (CPNE) kepada UMKM berorientasi ekspor dalam rangka meningkatkan eksportir baru, nilai ekspor nasional dan juga daya saing produk/komoditas Indonesia.
CPNE sendiri merupakan program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor selama satu tahun. Sampai dengan Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM serta melahirkan lebih dari 120 eksportir baru.
Selain CPNE, LPEI memiliki program unggulan lainnya yaitu Marketing Handholding Program (business matching) yang merupakan program percepatan ekspor dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UKM mitra binaan LPEI dalam bentuk digitalisasi via global marketplace, business matching melalui diaspora dan pameran berskala internasional. Melalui program ini, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya ke mancanegara.
Sedangkan Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor. Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan 9 komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam) dan telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani/pengrajin.
Untuk mendukung itu semua, LPEI pun ikut berperan dalam kegiatan UMKM Week 2022 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI selama 3 hari di Jakarta.
Selain ikut dalam talkshow bertajuk “UMKM Menembus Ekspor” LPEI juga ikut dalam pameran yang menampilkan produk mitra binaan LPEI. Dalam talkshow tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara melakukan ekspor, peran LPEI dalam mendorong dan membantu para UMKM berorientasi ekspor, hingga peran aktif Kementerian Keuangan melalui SMV dapat dirasakan oleh publik.
Sementara itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM. “Jika UMKM pasar nya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front, jangan dibebani tapi dibantu,” tambah Sri Mulyani.
“Diharapkan dengan kolaborasi antar jajaran, lembaga maupun kementerian dapat mempercepat pertumbuhan UMKM dan Indonesia bisa pulih dari kondisi pandemi. Selamat Hari UMKM Nasional,” ungkap Menkeu.
UMKM Week 2022 merupakan wujud kolaborasi yang senantiasa terjalin antara Kementerian Keuangan dengan Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI. Selain UMKM Week 2022, LPEI juga turut berpartisipasi pada agenda #KemenkeuSatu lainnya berupa partisipasi pada kegiatan Road to Mofest 2022 Bali yang diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2022. (*)