Jakarta- PT Bank BCA Syariah mencatatkan kinerja yang positif dengan meraup laba bersih sebesar Rp153,8 miliar sepanjang 2023. Raihan laba bersih ini meningkat 30,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp117,58 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan BCA Syariah yang diterima Infobanknews, 26 Maret 2024, peningkatan laba bersih bank yang dipimpin oleh Yuli Melati Suryaningrum sebagai presiden direktur ini ditopang dari pertumbuhan pendapatan setelah bagi hasil yang naik 11,81 persen menjadi Rp657,84 miliar pada 2023, dari sebelumnya sebesar Rp588,32 miliar pada 2022.
Baca juga: RUPST BCA Sepakat Bagikan Dividen Rp33,28 Triliun, Naik 31,7 Persen
Selain ditopang kenaikan pendapatan, performa bottom line BCA Syariah juga didukung penurunan biaya provisi. Beban kerugian penurunan nilai aset turun signifikan dari Rp232,32 miliar menjadi Rp 59,93 miliar.
Pendapatan berbasis fee dan komisi BCA Syariah juga meningkat 28,46 persen secara tahunan dari Rp30,46 miliar di 2022 menjadi Rp39,13 miliar pada 2023.
Dari sisi intermediasi, entitas syariah yang menjadi anak usaha dari BCA ini berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp9,01 triliun sepanjang 2023. Ini meningkat 18,96 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,57 triliun.
Penyaluran pembiayaan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga dengan Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,04 persen.
Baca juga: Kinerja Cemerlang BCA Insurance di 2023, Laba Tumbuh 19 Persen dan Premi Tembus Rp1 Triliun
BCA Syariah juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) pada 2023 sebesar Rp10,94 triliun atau tumbuh 15,48 persen, ketimbang dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,48 triliun di 2022.
Sejurus dengan itu, pembiayaan dan DPK ini membuat aset BCA Syariah pun ikut tumbuh. Hingga Desember 2023, aset bank tercatat mencapai Rp14,47 triliun, naik 14,2 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp12,67 triliun. (*)