Jakarta – Transformasi digital di industri perbankan syariah semakin berkembang pesat. Salah satu bank syariah yang terus berinovasi adalah PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) melalui aplikasi perbankan digital BSya by BCA Syariah.
Aplikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan syariah secara mudah, praktis, dan aman bagi nasabah di era digital. BCA Syariah menargetkan grand launching BSya pada 2026 mendatang.
“Rencananya, BSya by BCA Syariah akan grand launching tahun depan,” ujar Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, kepada Infobank, di Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025.
Aplikasi BSya by BCA Syariah sejatinya telah diperkenalkan sejak Agustus 2024 lalu. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur perbankan digital untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan mengelola keuangan secara syariah. Di antaranya fitur pembukaan rekening online, transfer dana, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran tagihan, pengajuan pembiayaan, hingga fitur keagamaan seperti jadwal salat, arah kiblat, serta fasilitas pembayaran zakat, infak, dan sedekah.
Baca juga: Jumlah Rekening Online BCA Syariah Tembus 311 Ribu per Maret 2025, Tumbuh 13 Persen
Ke depan, BCA Syariah berencana memperkaya layanan BSya dengan fitur baru, salah satunya layanan crowdfunding untuk memudahkan nasabah dalam bersedekah atau berdonasi terhadap program-program sosial tertentu.
“Kami akan terus mengembangkan produk dan layanan BSya by BCA Syariah,” tuturnya.
Selain itu, BCA Syariah juga tengah memperkuat sistem host-to-host yang terintegrasi guna memastikan keamanan dan keandalan layanan digital.
“Memang yang membedakan kami adalah sistem host-to-host yang sudah terintegrasi. Ini yang sedang kami kembangkan,” ujarnya.
Yuli menambahkan, BCA Syariah sangat berhati-hati dalam setiap proses pengembangan sistem layanan demi menjaga kepercayaan nasabah. Bahkan untuk fitur sederhana seperti integrasi Application Programming Interface (API), perseroan tetap melakukan proses review internal yang ketat.
“Walaupun API itu secara teknis sebenarnya tinggal plug and play, kami tetap melalui proses review yang panjang. Itu salah satu bentuk kehati-hatian kami,” tuturnya.
Dengan penguatan fitur-fitur ini, BCA Syariah berharap dapat menghadirkan pengalaman perbankan syariah digital yang lebih aman, nyaman, dan sesuai prinsip syariah bagi seluruh nasabahnya.
Sebagai informasi, pada Desember 2024, tren transaksi mobile banking BCA Syariah meningkat pesat. Mobile banking mendominasi dengan komposisi sebesar 69 persen dari total transaksi nasabah. Sementara itu, transaksi melalui ATM/EDC menyumbang 29 persen, internet banking 1 persen, dan transaksi di cabang sebesar 1,49 persen.
Baca juga: Begini Cara BCA Syariah Terapkan Aspek ESG dalam Kegiatan Usaha
Di sisi frekuensi transaksi, mobile banking mendominasi dengan 14,1 juta transaksi pada 2024, naik 42,8 persen dari 9,9 juta transaksi pada tahun sebelumnya. ATM dan EDC mencatat 5,9 juta transaksi, meningkat 22,0 persen dari tahun 2023.
Sementara itu, transaksi melalui cabang menurun sebesar 6,6 persen, dengan total 307 ribu transaksi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 328 ribu transaksi.
Dari sisi volume transaksi, mobile banking BCA Syariah melonjak 25,3 persen menjadi Rp19,4 triliun. ATM/EDC mencatat kenaikan tertinggi, yaitu 44,0 persen dengan total Rp5,2 triliun, sedangkan volume transaksi internet banking meningkat 25,3 persen menjadi Rp15,6 triliun.
Basis pelanggan BCA Syariah terus bertumbuh, dengan jumlah nasabah meningkat 14,5 persen menjadi 608 ribu per akhir 2024. (*) Ayu Utami