Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap, fluktuasi nilai tukar rupiah tidak begitu tajam pada tahun ini, sebab naik turunnya nilai tukar tersebut akan merepotkan para pengusaha yang juga nasabah BCA.
Direktur BCA Henry Koenaifi bahkan mengatakan, selama nilai tukar rupiah tidak mengalami penguatan atau pelemahan yang ‘gila-gilaan’, pengusaha masih akan aman dan nyaman dalam menjalankan usahanya.
“Pengusaha itu yang paling penting naik dan turunnya rupiah tidak gila-gilaan. Yang paling penting itu, misalnya dari Rp14.100 lalu turun ke Rp12.100, terus nanti ada goncangan naik lagi ke Rp14.000 lagi. Ini kan melambung banget,” kata Henry di Menara BCA Jakarta, Rabu 9 Januari 2019.
Baca juga: Rupiah Masih Akan Lanjutkan Penguatannya
Seperti yang telah diketahui rupiah sempat mengalami gejolak yang cukup dalam pada pertengahan tahun 2018 lalu. Rupiah bahkan pernah mencapai titik terlemahnya pada Oktober 2018 pada level Rp15.299 per dolar AS. Kemudian, setelah itu, rupiah kembali menguat hingga minggu ini.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor Bank Indonesia, rupiah per dolar AS pada hari ini (9/1) diposisi Rp14.120, atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin (8/1) yang diposisi Rp14.031 per dolar AS. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More