BCA Mau RUPST Maret 2025, Siap-siap Tebar Dividen Jumbo?

BCA Mau RUPST Maret 2025, Siap-siap Tebar Dividen Jumbo?

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 12 Maret 2025.

“Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“Rapat”) pada hari Rabu, tanggal 12 Maret 2025. Rapat akan diselenggarakan secara fisik dan secara elektronik melalui aplikasi Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),” tulis direksi BCA dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 30 Januari 2025.

Direksi BCA melanjutkan, pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada Selasa, tanggal 11 Februari 2025, tepatnya pukul 16.00 WIB.

Dalam pengumuman tersebut, direksi BCA tak membeberkan secara rinci mata acara RUPST tersebut.

“Informasi detail terkait mata acara dan pelaksanaan rapat akan diinformasikan lebih lanjut dalam pemanggilan rapat,” tulis direksi BCA lagi.

Menilik RUPST tahun lalu, salah satu mata acara rapat adalah persetujuan terkait dengan pembagian dividen dari hasil kinerja 2023.

BCA setiap tahunnya memang selalu berkomitmen untuk memberikan dividen yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentunya dipertimbangkan dengan menjaga permodalan yang kuat.

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan BCA akan senantiasa menjaga posisi permodalan yang sehat untuk menunjang bisnis ke depannya.

“Jadi komitmen dari BCA kita akan terus menunjukkan performa yang baik ke depan dan dengan sendirinya akan ter-translate pada pembagian dividen yang lebih besar dari waktu ke waktu,” kata Raymon pada medio Agustus tahun lalu.

Baca juga: BCA Salurkan Kredit Rp922 Triliun di 2024, Tumbuh 13,8 Persen

Dividen BCA

Apakah dalam RUPST mendatang BCA bakal tebar dividen tahun buku 2024 yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya?

Apabila berkaca pada lima tahun terakhir, bank milik Djarum Group ini mencatatkan peningkatan rasio tebaran dividennya. Pada 2019, misalnya, BCA menebar dividen dengan rasio 47,9 persen dari laba bersihnya yang mencapai Rp28,6 triliun.

Lalu, pada tahun buku 2020, BCA memutuskan menebar dividen dengan rasio 48,18 persen dari laba bersihnya.

Kemudian, dari laba bersih tahun buku 2021, BCA kembali meningkatkan rasio tebaran dividennya menjadi 49,02 persen. Selanjutnya, pada tahun buku 2022, rasio tebaran dividen BCA melonjak menjadi 62,12 persen.

Rasio tebaran dividen BCA juga meningkat menjadi 68,47 persen untuk kinerja laba tahun buku 2023. Adapun total dividennya mencapai Rp33,28 triliun atau Rp270 per saham. 

Laba Bersih BCA 2024

BCA mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2024. Tercatat laba bersih BCA secara konsolidasi tumbuh 12,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp54,8 triliun. Raihan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan total kredit senilai Rp922 triliun, naik 13,8 persen sepanjang 2024.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan Perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada 2024, dibandingkan 6,9 persen di 2023.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, mengatakan penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen year on year (yoy) mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor, dengan kredit komersial naik 8,9 persen yoy mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun.

Baca juga: Realisasi Kredit Berkelanjutan BCA Tembus Rp229 Triliun di 2024

“Total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen yoy menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen yoy mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp22,9 triliun,” ucap Jahja dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan 2024, 23 Januari 2025.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA juga tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp82,3 triliun pada 2024.

Adapun pendapatan selain bunga naik 10,2 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen yoy.

Sementara menutup 2024, BCA mencatatkan total aset Rp1.406,32 triliun, naik 2,58 persen ketimbang tahun lalu yang sebesar Rp1.370,87 triliun. (*)

Related Posts

Top News

News Update