Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA akan terus berkomitmen untuk memberikan dividen yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentunya dipertimbangkan dengan menjaga permodalan yang kuat.
Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan BCA akan senantiasa menjaga posisi permodalan yang sehat untuk menunjang bisnis ke depannya.
“Jadi komitmen dari BCA kita akan terus menunjukkan performa yang baik ke depan dan dengan sendirinya akan ter-translate pada pembagian dividen yang lebih besar dari waktu ke waktu,” kata Raymon dalam Public Expose Live 2024, Rabu, 28 Agustus 2024.
Baca juga: Investasi Rp75 Miliar, BCA Buka Kantor Baru di IKN
Raymon menjelaskan bahwa permodalan dan likuiditas menjadi hal yang sangat penting bagi bank. Tercatat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BCA berada di level 72,74 persen dan modal sebesar 27 persen di semester I 2024.
Lebih lanjut, BCA masih membutuhkan modal yang cukup besar sejalan dengan kredit yang tumbuh pesat, dan juga ekspansi bisnis dari anak perusahaan menjadi pertimbangan dalam mementukan pembagian dividen.
Menurutnya, dilihat dari tren dalam lima tahun belakangan, BCA terus memberikan dividen yang meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kinerja bisnis yang baik.
“Dividen kami diharapkan dapat terus meningkat. Dividen ini tentunya akan kita desain setelah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menjelaskan terdapat beberapa indikator yang terus digunakan oleh investor, salah satunya yakni dividend per share (DPS). Sehingga, BCA akan terus mengupayakan agar DPS itu meningkat.
Baca juga: Semester I 2024, BCA Salurkan Kredit Rp198 Trilun ke Sektor Berkelanjutan
“Yield bisa meningkat karena yield itu kan dibagi dengan rata-rata harga saham, kalau harga saham banyak koreksi yield bisa meningkat. Tapi salah satu tolok ukur yang penting juga untuk kita lihat adalah dividen per share,” jelas Vera.
Sebagai informasi, BCA sepakat untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp33,28 triliun atau Rp270 per lembar saham. Ini meningkat 31,7 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022.
Adapun, BCA telah membayar dividen interim sebesar Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun yang dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2023, sehingga sisa dividen yang akan dibayarkan sebesar Rp227,50 per saham. (*)
Editor: Galih Pratama