Perbankan

BCA Dukung Ekonomi Warga dengan Restorasi Mata Air dan Reboisasi

Poin Penting

  • BCA melaksanakan program Restorasi Mata Air dan penanaman 21.000 pohon di Ngantang, Malang, sebagai upaya memperkuat ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat.
  • Kegiatan dilakukan melalui kolaborasi dengan GAPOKTANHUT, Jejakin, dan YBLL, mencakup rehabilitasi sumber mata air, perbaikan tampungan air, hingga pemasangan filter alami.
  • Program ini merupakan kelanjutan komitmen Bakti BCA dalam konservasi lingkungan, dengan total lebih dari 190.000 pohon ditanam sejak 2009 dan berbagai inisiatif edukasi serta perlindungan ekosistem.

Malang - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkuat komitmen dalam mendukung ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat melalui program Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air di Desa Sekar Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Inisiatif yang merupakan bagian dari pilar Bakti Lingkungan di bawah payung program Bakti BCA ini berlangsung pada Sabtu-Senin, 8-10 November 2025.

Program tersebut menitikberatkan pemulihan fungsi ekosistem di wilayah hulu air, sebagai penopang keberlanjutan ekonomi di wilayah hilir dan pemulihan kawasan tangkapan air (catchment area).

Sebanyak 21.000 pohon ditanam di kawasan perhutanan sosial, terdiri dari 12.000 bambu dan 9.000 tanaman multi-purpose tree species (MPTS) seperti alpukat, durian, dan tanaman produktif lainnya.

Bambu menjadi elemen utama karena kemampuannya menahan erosi, memperkuat struktur tanah, dan meningkatkan daya serap air, sehingga mendukung proses restorasi sistem hidrologis alami di kawasan Ngantang.

Baca juga: Aplikasi myBCA Kini Hadir di Smartwatch, Begini Cara Pakainya

Konservasi kawasan hulu ini dilaksanakan oleh Bakti BCA melalui kolaborasi dengan warga setempat yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Hutan (GAPOKTANHUT), Jejakin, dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL).

Kolaborasi Lintas Pihak untuk Hasil Berkelanjutan

VP Corporate Social Responsibility BCA, Titi Yusnarti, hadir langsung di Lokasi kegiatan. Selain itu juga sejumlah mitra pelaksana dan perwakilan komunitas. Antara lain Chief Impact and Sustainability Jejakin Fainta Susilo Negoro, Koordinator YBLL Jawa Timur Sahlan Junaedy, dan Ketua GAPOKTANHUT Joko Purnomo.

Kolaborasi lintas pihak ini menjadi fondasi penting dalam memastikan restorasi berjalan terukur, terpantau, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, pemulihan ekosistem hulu air bukan hanya isu lingkungan, tetapi berkaitan langsung dengan kualitas hidup dan keberlanjutan ekonomi masyarakat di hilir.

BCA, lanjutnya, meyakini bahwa ketersediaan air yang stabil tidak hanya menopang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mendorong perekonomian lokal, mulai dari hasil lahan produktif hingga pengembangan wisata alam yang berkelanjutan.

"Melalui program di Ngantang, kami memastikan intervensi yang kami lakukan tidak berhenti pada penanaman pohon, tetapi berlanjut pada restorasi mata air, pendampingan, monitoring, dan pemberdayaan pengelolaan bersama masyarakat," katanya, dalam keterangan tertulis, Senin, 17 November 2025.

Baca juga: BCA Perkuat Fondasi Digital Lewat Modernisasi Infrastruktur Data Berbasis AI

Kecamatan Ngantang merupakan salah satu wilayah sumber air yang menyokong aktivitas pertanian, peternakan, dan kebutuhan rumah tangga di wilayah sekitarnya.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, berkurangnya tutupan vegetasi menyebabkan penurunan debit dan kualitas air, yang berdampak pada:

● Biaya produksi pertanian meningkat karena kebutuhan irigasi bertambah

● Risiko gagal panen dan penurunan pendapatan petani

● Ketergantungan pada sumber air alternatif yang lebih mahal

● Tekanan ekologis yang mempercepat degradasi lahan.

Dengan kata lain, menjaga hulu air berarti menjaga mata pencaharian dan ketahanan ekonomi masyarakat. Di sinilah upaya restorasi ekosistem pada kawasan hulu menjadi intervensi strategis yang memberikan dampak langsung pada keberlanjutan usaha pertanian, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang.


Restorasi Mata Air dengan Pendekatan Berbasis Komunitas

BCA bersama mitra pelaksana, komunitas lokal, dan kelompok tani hutan melakukan langkah restorasi untuk mengembalikan fungsi ekologis daerah resapan air. (Foto: Dok. BCA)

Kegiatan restorasi mata air di Ngantang diawali dengan pembersihan dan pemulihan area sumber mata air, perbaikan tampungan air (rorak), serta penguatan sistem tampungan alami untuk meningkatkan daya tampung dan ketersediaan air sepanjang tahun.

Selain itu, dipasang filter ramah lingkungan alami berupa batu, kerikil, pasir, dan karbon aktif untuk menjaga kualitas air yang mengalir ke lahan pertanian dan pemukiman.

Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan pelibatan aktif GAPOKTANHUT dan masyarakat setempat, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga penjaga dan pengelola kawasan konservasi hutan secara jangka panjang.

Baca juga: Adu Kinerja BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BTN di Kuartal III 2025, Siapa Jawaranya?

Program Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara BCA dan Jejakin yang telah dimulai sejak 2023.

Inisiatif tersebut bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber air sekaligus memberikan edukasi konservasi kepada masyarakat sekitar.

Kegiatan tersebut juga mencakup pemantauan pertumbuhan pohon secara digital melalui teknologi yang dikembangkan oleh Jejakin. Selain di Malang, BCA akan melanjutkan pelaksanaan Program Restorasi Mata Air di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi.

Komitmen Jangka Panjang BCA terhadap Lingkungan

Komitmen BCA terhadap pelestarian lingkungan telah diwujudkan secara konsisten melalui berbagai inisiatif di bawah payung Bakti BCA, khususnya pilar Bakti Lingkungan.

Hingga kini, BCA telah menanam lebih dari 190.000 pohon di berbagai wilayah Indonesia sejak 2009.

Terbaru, BCA meresmikan Rumah Edukasi Penyu dan kegiatan pelepasan tukik di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal Agustus lalu.

Total, hampir 65 ribu tukik telah dilepaskan dan 1.000 lebih sarang direlokasi sejak konservasi di tiga lokasi berlangsung. (*)

Halaman12

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

28 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

38 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago